Oke kembali ke judul. PSSI harus segera mengadopsi aturan tambahan waktu di akhir babak untuk diterapkan di liga 1 Indonesia. Mengapa saya menginginkan PSSI harus mengambil langkah ini? Tentu saja demi kemajuan sepak bola Indonesia.Â
Pertama, penerapan aturan tambahan waktu yang mencapai belasan menit di liga 1 Indonesia, pemain (khususnya pemain label timnas) akan memiliki ketahanan fisik (endurance) yang lebih baik karena harus bermain dengan durasi waktu dan intensitas permainan yang tinggi. Keluhan pelatih timnas Shin Tae Yong diawal kepelatihan terhadap pemain salah satunya adalah ketahanan fisik yang rendah. Pemain timnas hanya bisa bermain 60 menit saja.Â
Dengan tambahan waktu yang panjang di Liga, maka pemain akan terbiasa dan terbentuk ketahanan fisik yang lebih kuat karena harus bermain dalam waktu lebih dari 110 menit. Dengan asumsi tambahan waktu per babak masing-masing  minimal 10 menit.Â
Kedua, tambahan waktu yang lebih panjang akan memberikan kesempatan bagi pemain cadangan atau pemain muda untuk memperoleh pengalaman dan menit bermain lebih banyak. Mereka berkesempatan untuk menampilkan aksi lebih banyak. Menurut saya ini akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan berdampak baik bagi pemain muda. Kita tahu bahwa terkadang pelatih ingin mencoba memberikan kesempatan bermain untuk pemain mudanya agar mereka bisa berkembang. Â Kesempatan ini cukup sering terjadi di menit akhir waktu reguler babak kedua.Â
Dengan penerapan tambahan waktu menjadi lebih lama seperti di piala Dunia 2022, waktu efektif Liga 1 akan meningkat dan diharapkan dapat berdampak positif terhadap perkembangan pemain dan prestasi sepak bola Indonesia. Pemain timnas mampu bersaing dengan negara lain setidaknya dilevel Asia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H