Mohon tunggu...
Abdul Salam
Abdul Salam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berguru Etika dari Jalanan dan Makan Siang di Negeri Sakura

10 Mei 2016   08:11 Diperbarui: 18 Juni 2016   09:54 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai macam kelebihan tentu tidakmenyebabkan mereka juga luput dari kekurangan, sehingga tidak mengherankan jikadi sana mereka biasa menikah dengan ritual agama tertentu, melahirkan denganritual agama lain dan setelah meninggal disemayangkan abunya di kuil, merayakan hari besar agama tertentu tapi tidakmenganut agama itu. Angka kematian di Jepang karenabunuh diripun merupakan yang terbanyak di dunia, sehingga dikenal ada arealhutan lebat di kaki gunung Fuji yang merupakan spot pavorit untuk bunuh diri. Ketidakjelasanagama mereka dan prinsip merasa malu jika gagal dalam tugas tertentu setelahberusaha sekuat tenaga sepertinya melegalkan cara mereka untuk bunuh diri. 

Akhirnya penulis sebagai salah seorangpendidik berharap tulisan ini dapat menginspirasi siapapun untuk turutmengambil peranan dalam membangun karakter anak-anak Indonesia yang siap bersaingdengan anak-anak dari negara lain dimasa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun