Jika orang tuanya saja mendapatkan mahkota yang cahayanya lebih baik daripada cahaya matahari, maka bagaimana balasan anak yang menghafalkan Alquran?
Jika kedua orang tuanya mendapatkan mahkota yang teramat agung, tentu ia akan mendapatkan kemuliaan dan cahaya yang lebih besar lagi.
Dan di antara perkara yang sangat penting yang kita bisa ambil dari hadis ini, yaitu dianjurkan untuk setiap orang tua untuk memotivasi anak-anaknya menghafal Alquran dan mengamalkannya. Bukan sekadar menghafal hrurf demi heuruf, ayat demi ayat Al-Qur'an. Hal semacam inilah yang banyak dilalaikan oleh para orang tua. Karena sesungguhnya menghafal Alquran itu sekadar sarana. Adapun tujuan dari menghafal Al-Qur'an adalah mengamalkan isi Alquran, hal inilah yang disebut dengan "Membumikan AL-Qur'an menurut Buya Hamka atau Quraish Shihab"
Ada sebuah ungkapan yang menarik. Dan ini bukan hanya sebuah ungakapan saja, karena ini pun sebetulnya sudah pernah disampaikan oleh Rasulullah melalui sabdanya pada sebuah hadits yang berbunyi:
s
Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Arafah di dalam haji beliau, yang beliau di atas ontanya yang bernama Al-Qashwa, beliau sedang berkhutbah. Aku mendengar beliau bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kamu sesuatu jika kamu memeganginya niscaya kamu tidak akan sesat: Kitabullah dan 'itrah-ku (keturunanku/sanak keluargaku), ahli bait-ku. (HR at-Tirmidzi, Ahmad dalam Al-Musnad).
Jadi... Yakin tidak mau mendapatkan mahkota di surga?
Yuuuuk jadikan anak-anak kita ahli Al-Qur'an yang mampu mmembumikan Al-Qur'an.