Dewasa ini manusia telah memasuki suatu era modern yang biasa disebut era globalisasi. Di era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat, sehingga menjadikan dunia seakan tanpa sekat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya intensitas komunikasi melalui aliran data lintas batas via internet, telepon, dan satelit komunikasi. Menurut M. Mastuhu (2007: 49) globalisasi memberi peluang dan fasilitas yang luar biasa bagi siapa saja yang mau dan mampu memanfaatkan, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan manusia seutuhnya. Globalisasi telah membawa dampak luas di belahan bumi di negeri Indonesia.
   Adanya pengaruh globalisasi mana pun, tak terkecuali menjadikan dunia seakan dalam genggaman, sekali menekan tombol dapat mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia mana pun. Melalui fasilitas internet yang dapat diakses melalui beragam media, seperti komputer, notebook, laptop, tablet, dan lainnya menjadikan lengkap sudah akses informasi dan komunikasi yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (whenever and wherever). Tanpa mengenal usia dan jenis kelamin kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan kemudahan manusia dalam segala aspek, dari hanya sekadar hiburan, sampai pada aspek pendidikan, politik, keuangan, ekonomi, hukum, dan lainnya.
Gadget; Pisau Bermata Dua
   Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan berbagai perangkat atau piranti yang digunakan untuk mempermudah akses informasi, salah satunya yaitu gadget. Dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai tua pasti sudah tidak asing dengan istilah gadget. Gadget dapat diartikan: "A gadget is a small tool such as amachine that has a particular function, but is often thought of as anovelty. Gadgets are sometimes referred to as gizmos. Gizmos in particular are a bit different than gadgets. Gadgets in particular are small tools powered by electronic principles (a circuit board)", (wikipedia.org). Terjemah bebasnya gadget dapat dimaknai sebagai alat kecil seperti mesin yang memiliki fungsi tertentu namun sering dianggap sebagai hal yang baru. Gadget terkadang disebut sebagai gizmos. Gizmos khususnya sedikit berbeda dari gadget. Gadget khususnya adalah alat kecil yang didukung oleh prinsip elektronik (papan sirkuit).
   Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang mempunyai berbagai fungsi, salah satu fungsi utamanya untuk mempermudah dalam media informasi dan komunikasi. Selain fungsi utamanya, sebagai penunjang gadget juga memiliki kamera, perekam video, musik, peta digital, dan lainnya. Bentuk-bentuk gadget antara lain tablet, notebook,  smartphone, TV 3D, MP3 Player, dan lain sebagainya.
   Gadget menjadi salah satu perangkat modern yang tidak lepas dari tangan setiap orang. Gadget seakan menjadi kebutuhan primer, apapun aktivitas seseorang tidak jauh dari keberadaan gadget sebagai penunjang. Apalagi pada dunia anak, orang dewasa sering memfasilitasi anak dengan gadget, dari sekadar menenangkan di kala rewel sampai pada tahap keinginan memberikan pengenalan era digital. Gadget bagi anak dapat diibaratkan seperti pisau bermata dua, dampak positif dan negatifnya mempunyai konsekuensi seimbang.Â
   Menurut Andhika Akbar, pendiri New Parent Academy, sebagaimana dikutip republika.co.id, manfaat yang dapat diberikan gadget antara lain dapat menunjang pengetahuan serta mempersiapkan anak menghadapi dunia digital. Andhika menjelaskan pengetahuan bisa diperoleh melalui beragam aplikasi edukatif yang bisa diunduh gadget tersebut. Aplikasi semisal menebak warna bisa melatih kemampuan anak dalam mengenali jenis-jenis warna di sekitarnya. Selain itu, gadget juga dapat melatih kemampuan berbahasa asing anak karena biasanya aplikasi maupun program yang tertera di gadget menggunakan bahasa asing. Manfaat lain gadget juga meningkatkan motivasi dan minat belajar anak.
   Sisi lain manfaat gadget sebagaimana dilansir sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id adalah anak sejak dini sudah berkenalan dengan teknologi yang berupa gadget. Kemudian beberapa vendor juga sudah membuat aplikasi game khusus untuk mengasah daya pikir anak, seperti: puzzle, game kata, dan game lain yang serupa. Anak-anak yang senang bermain gadget juga akan betah di rumah, ini adalah keuntungan bagi orang tua yang sibuk. Beberapa orang tua juga membelikan anak-anaknya handphone, agar mudah memonitor keberadaan anak. Di daerah yang rawan penculikan anak, membiasakan anak untuk berkomunikasi dengan handphone cukup membantu orang tua mengawasi anak-anaknya.
   Begitu banyak manfaat yang diperoleh dari teknologi modern gadget. Namun tidak dipungkiri terdapat beberapa dampak negatifnya bagi anak. Saskhya Aulia Prima, seorang pakar psikologi, sebagaimana dikutip republika.co.id mengatakan anak usia dini masih dalam tahap perkembangan motorik yang mengharuskannya banyak bergerak. Penggunaan gadget berlebihan akan membuatnya diam terlalu lama sehingga perkembangannya terganggu. Bahkan tak hanya motoriknya, kemampuan berbahasa, dan bersosial anak juga akan terhambat karena anak lebih banyak diam atau pasif. Saskhya menambahkan, gadget dapat pula menimbulkan masalah kesehatan, ketika anak asyik dengan gadgetnya, ia tidak akan banyak beraktivitas sehingga bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan pada anak.
   Pendapat serupa disampaikan oleh dokter anak asal Amerika Serikat, Cris Rowan sebagaimana dikutip kompas.com, menyatakan perlu ada larangan untuk penggunaan gadget pada usia terlalu dini, yakni anak di bawah 12 tahun. Hal ini dikarenakan melihat hasil penelitian dampak negatif gadget bagi anak di antaranya: 1) pertumbuhan otak yang terlalu cepat, 2) hambatan perkembangan, 3) obesitas, 4) gangguan tidur, 5) penyakit mental, 6) agresif, 7) pikun digital, 8) adiksi, 9) radiasi, dan 10) tidak berkelanjutan. Uraian di atas menggambarkan beberapa efek negatif gadget yang dapat dilihat pada perkembangan anak usia dini yang sering terjadi.
Menggagas Gadget Ramah Anak