Selain itu pola pikir suprarasional akan memberi kekuatan maknawiyah dan ruhiyah pada diri seseorang. Kekuatan itu akan menjadi benteng kokoh dari kegoncangan jiwa saat manusia belum mencapai cita-cita dan keinginan. Â Â Â
Bagi orang-orang sekular, tentu tidak ada tempat bagi cara berpikir ini. Hukum kausalitas dipahami oleh orang-orang skular tidak menerima usaha yang tidak masuk akal atau tidak rasional.Â
Oleh karena itu bangsa-bangsa sekular, di balik gemerlap kemajuannya, menyimpan persoalan kemanusiaan yang akut.Â
Baca juga : 16 Cara Berpikir tentang Dunia dan Akhirat dalam Kehidupan Manusia
Jepang misalnya, negeri yang terkenal dengan penduduk workaholic atau mempunyai komitmen yang tinggi untuk bekerja ternyata memiliki 25 ribu gelandangan. Mayoritas dilatar belakangi kegagalan.
Ketika mereka mengalami kegagalan dalam sebuah rencana, mereka akan menghilangkan identitas dirinya dengan menjadi gelandangan; meninggalkan rumahnya, meninggalkan keluarganya.Â
Mereka merasa malu dengan kegagalan yang dialami, bahkan sampai pada puncaknya ada diantara mereka yang sampai bunuh diri. Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki kekuatan maknawiyah ruhiyah. Kebanyakan mereka tidak memiliki Tuhan. Al-Iydzu billah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H