Beberapa Lembaga menyoroti akurasi perhitungan emisi karbon di Indonesia. Perhitungan ini bahkan tidak mengikuti panduan Lembaga internasional terkait, seperti perhitungan emisi dari lahan gambut yang dikeringkan yang tidak mengikuti standar Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB. Akurasi ini perlu karena Indonesia perlu mengetahui hasil perhitungan yang akurat untuk dapat melakukan perbaikan dan mitigasi. Kerjasama dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi pengukuran ini, contohnya adalah perlu kerjasama antara pemerintah dan Lembaga-lembaga swasta nasional dan internasional dalam pengukuran dan pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan akurasi pengukuran.
Keempat inisiatif di atas menurut penulis adalah Low-Hanging Fruit dalam meningkatkan efisiensi Indonesia untuk implementasi perjanjian Paris. Insiatif di atas pada dasarnya sudah dijalankan oleh Indonesia sehingga yang diperlukan selanjutnya adalah optimasi agar memberikan hasil yang lebih baik.
Penulis adalah pemerhati hukum Siber dan Lingkungan, Mahasiswa Universitas Siber Muhammadiyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H