Dari sini kitab isa tahu bahwa perempuan mempunyai ha katas dirinya, tubuhnya dan mentalnya. Â Kebebasan atas dirinya tentu saja harus didasari dengan kebenaran yang ada dalam syariat islam, norma yang ada dalam setiap daerah yang ditinggalinya.
Bagi perempuan yang yang sudah menikah tidak menjadikan kebebasan yang dimilikinya sirna lantaran ada suami. Akan tetapi kebebasan yang tadinya tidak memiliki sifat kesalingan maka setelah menikah, kebebasan permpuan memiliki sifat kesalingan dengan suami pun juga sebaliknya.
So. Kalian bebas untuk menjadi perempuan karir. Untuk menjadi permpuan yang tentu saja selayaknya perempuan.
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit. Begitulah Allah menimpakan keburukan/siksa kepada orang-orang yang tidak beriman" (QSal-An'aam:125).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H