Pertama-tama, Rabiah mengjaukan kepada Hasan Albasri, "Bagaimana pendapatmu tentang firman Allah SWT pada hari kiamat, 'Mereka itu di dalam surga dan Aku tidak peduli dan mereka itu di dalam neraka dan Aku tak peduli', lalu dari golongan manakah saya?".
"Aku tidak tahu," jawab Hasan
"Lalu ketika aku dicipta dibentuk di dalam rahib ibuku, apakah say aini menjadi perempuan yang celaka ataukah perempuan yang bahagia?" tanya Rabiah lagi.
"Aku tidak tahu," kembali Hasan menjawab.
"Apabila dikatakan kepada seseorang,' janganlah kamu takut dan jangan pula bersedih hati', sedang kepada yang lain dikatakan, 'Tidak ada kabar gembira bagimu', Termasuk golongan manakah aku?" tanya Rabiah kembali.
Hasan kembali menjawab tidak tahu dan kembali Rabiah mengajukan tiga pertanyaan terakhir.
"Kubur itu merupakan salah satu taman surga atau salah satu jurang neraka. Bagaimanakah kira-kira kuburku,"
"Pada hari wajah-wajah memutih dan ada pula wajah-wajah menghitam. Bagaimanakah kira-kira wajahku?"
"Apabila seorang penyeru menyerukan pada hari kiamat : Ketahuilah, sesungguhnya fulan bin fulan benar-benar memperoleh kebahagiaan, sedang fulan bin fulan benar-benar memperoleh kesengsaraan, termasukan golongan manakah saya?
Ketiga pertanyaan terakhirpun hanya bisa dijawab dengan ketidaktahuan oleh Hasan Albasri.
Dialog yang ada dalam kitab durotunnasihin ini begitu terknenal.