Pembangunan Zona Integritas telah menjadi suatu paradigma baru dalam mengelola instansi publik di Indonesia, termasuk dalam konteks rumah sakit. Rumah sakit, sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang sangat vital, tidak hanya bertanggung jawab atas aspek medis tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan etika yang tinggi. Tulisan ini akan membahas bagaimana pembangunan zona integritas pada instansi rumah sakit sejatinya berperan dalam membentuk dan membangun sumber daya manusia yang unggul.
Pemahaman Zona Integritas pada Rumah Sakit: Pembangunan Zona Integritas pada rumah sakit sebenarnya melibatkan komitmen dari seluruh elemen organisasi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas. Hal ini mencakup penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, pencegahan korupsi, serta peningkatan kualitas pelayanan.
Peran Zona Integritas dalam Membangun Sumber Daya Manusia:
a. Etika Profesional: Melalui Zona Integritas, rumah sakit mendorong praktik-praktik etika profesional di antara sumber daya manusia (SDM)nya. Hal ini mencakup kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas masing-masing.
b. Peningkatan Keterampilan: Pembangunan Zona Integritas juga memberikan peluang untuk peningkatan keterampilan SDM melalui pelatihan dan pengembangan. Sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang baik akan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
c. Pengelolaan Konflik: Zona Integritas membantu menciptakan lingkungan kerja yang adil dan transparan, yang pada gilirannya membantu SDM dalam mengelola konflik dengan lebih baik. Hubungan interpersonal yang baik akan mendukung efektivitas kerja dan pemberian pelayanan yang berkualitas.
d. Pemberdayaan Pegawai: Melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung pemberdayaan pegawai, Zona Integritas dapat memberikan SDM rumah sakit kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya.
Implementasi Zona Integritas dalam Manajemen SDM Rumah Sakit:
a. Sistem Penghargaan dan Sanksi: Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi yang adil dan konsisten untuk mendorong perilaku positif dan menghindari pelanggaran etika.
b. Pelatihan Integritas: Menyelenggarakan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman SDM tentang pentingnya integritas dalam setiap aspek pekerjaan mereka.
c. Audit dan Monitoring: Melakukan audit dan monitoring secara rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Zona Integritas dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
d. Partisipasi Aktif SDM: Mendorong partisipasi aktif SDM dalam inisiatif Zona Integritas, seperti pembentukan tim integritas internal dan partisipasi dalam program-program peningkatan integritas.
Kesimpulan:
Pembangunan Zona Integritas pada instansi rumah sakit memiliki dampak positif yang besar dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul. Dengan memperkuat nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas, rumah sakit tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membentuk SDM yang etis, profesional, dan mampu memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi kepada masyarakat. Dengan demikian, investasi dalam Zona Integritas dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk membangun dan mengembangkan sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung keberhasilan rumah sakit.
ABDUL KHOLIL
MAGISTER MANAJEMEN SDM
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG
MATKUL : MANAJEMEN SDM STRATEGI
DOSEN Dr. LIMGIANI, M.Pd
