Mohon tunggu...
Abdul Rosad Ramdan
Abdul Rosad Ramdan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran

Sebagai anak bahasa menjadikan menulis dan membaca sebagai hobi adalah biasa. Saya mencoba belajar untuk menuangkan hobi saya dengan menulis di sini. Kritik dan saran pastinya saya perlukan untuk kemajuan keterampilan menulis saya. Salam kenal semua.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Siswa Menjadi (Maha)siswa

29 Juni 2024   21:40 Diperbarui: 29 Juni 2024   22:04 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Yaudah kamu juga tau kan mamah mah kalo kamu nyaman dan merasa perlu silakan saja tapi ingat kamu juga harus perhatikan kesehatan kamu, kamu di sana sendiri loh"

"Oke siap laksanakan buk, hehe"

"Hehe hehe, awas pesan mamah jangan lupa ibadah dan jaga kesehatan!!!"

"Iya mah pasti, doakan saja semoga dipermudah segalanya"

"Aamiin, do'a mamah pasti menyertaimu"

Saat itu aku mencoba ikut beberapa kepanitiaan yang ada di kampus mulai dari kepanitiaan tingkat universitas hingga tingkat prodi. Ya memang aku bodoh mengambil semuanya tanpa memikirkan bagaimana jadinya kalau terlalu banyak mengikuti kegiatan. Dan hal itu terjadi saat itu.

Aku yang sedang mengerjakan tugas dari salah satu mata kuliah, dikagetkan dengan notif grup WhatsApp. Ternyata itu adalah notif dari salah satu kepanitiaan yang aku ikuti di prodi. Di kepanitiaan itu aku sebagai staff dari divisi acara mendapat revisi dadakan mengenai Rundown acara dan harus dikerjakan saat itu juga. Tetapi untungnya masih bisa aku atasi karena revisian Rundownnya cuma bagian waktunya aja jadi masih aman. Tapi tetap itu buat aku sedikit kaget karena revisian yang mendadak. 

Karena hal itu aku jadi telat tidur alias begadang sampai-sampai besoknya aku bangun  kesiangan, untungnya kelasnya kelas siang, emang gitu budaya orang sunda itu selalu melihat hal positifnya, jadi seburuk apapun suatu kejadian pasti masih selalu ada untungnya. 

Karena kesiangan itu aku jadi gak angkat telpon dari mamah, karena emang mamah selalu nelpon subuh-subuh untuk bangunin aku. Dan durhakanya aku gak telpon balik karena bangun tidur kuterus mandi dan habis mandi langsung pergi ke kampus. 

Singkatnya saat sore setelah aku pulang dari kampus mamah aku menelpon lagi dan sedikit memarahi aku kenapa pagi tidak mengangkat teleponnya.

"Haloo, Assalamualaikum"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun