Mohon tunggu...
Iko Sia
Iko Sia Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Tanda 'Cinta'? Apa Tanda 'Sayang'?

23 April 2013   00:15 Diperbarui: 4 April 2017   16:57 17470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta dan sayang itu adalah hal yang berbeda. Berbeda bukan berarti bertolak belakang atau berlawanan. Tetapi maksud berbeda disini adalah berlainan. Saya terdorong menulis artikel ini setelah berpikir dan berusaha memahami tentang apa itu cinta dan sayang.

Saya sering bertanya pada diri saya sendiri, apakah saya mencintai sesuatu atau seseorang? Kalau iya, apa buktinya? Atau, apakah ciri/tanda bahwa saya cinta padanya? Apakah saya sayang pada seseorang? Kalau iya, apakah buktinya? Atau, apakah ciri/tanda bahwa saya sayang?

Apa itu cinta? Apa itu sayang?


Banyak sekali yang telah mendeskripsikan apa itu cinta dan sayang. Namun banyak yang bilang bahwa cinta dan sayang itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tidak bisa dideskripsikan. Setiap orang bisa saja punya pendapat masing-masing dalam mendeskripsikan apa itu cinta dan sayang.

Sekilas Tentang Cinta


Kalau sudah cinta, segala hal yang berhubungan dengan sesuatu yang dicinta tiba-tiba berubah menjadi indah. Masalah yang berat atau dibenci pun sanggup dilalui kalau sudah cinta. Kesusahan tidak dirasa lagi sebagai kesusahan, malah terasa indah. Apalagilah kalau mengalami kesenangan, lebih berlipat-lipat lagi terasa keindahannya.

Cinta itu buta. Memang demikian kebenarannya. Kalau sudah cinta, akal sehat tidak lagi sebagai landasan dalam bertindak. Sudah ga mikir lagi. Begitulah sihir cinta ini menyihir seseorang. Karena kuatnya sihir cinta ini, membuat orang menjadi buta.

Perasaan indah karena cinta inilah yang tidak bisa dideskripsikan, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kalau sudah masuk area ini, memang kata-kata sudah tidak bisa lagi untuk mendeskripsikannya. Puisi-puisi dan syair-syair tentang cinta, tidak sanggup mengutarakannya. Tetapi hanya sanggup mengutarakan efek cinta itu pada diri seseorang. Efek ini yang berbagai macam bentuknya kepada setiap orang.

Begitulah ajaibnya perasaan cinta ini Tuhan ciptakan dan anugerahkan kepada manusia. Memang, perasaan cinta itu adalah salah satu kreasi Tuhan yang bertempat dihati manusia. Perasaan cinta ini adalah suatu bukti kebesaran-Nya. Maha Hebatnya Dia telah menciptakan rasa cinta yang begitu ajaib.

Namun, perasaan cinta ini ada konsekuensinya. Dari sinilah saya menemukan apa ciri atau tanda seseorang jatuh cinta.

Apakah tanda seseorang itu cinta pada sesuatu atau seseorang?


Cinta itu tidak hanya kepada lain jenis. Cinta juga bisa kepada ditujukan kepada orang tua, keluarga, atau teman. Cinta itu juga tidak hanya mesti kepada insan. Tetapi bisa ditujukan kepada sesuatu yang lain. Bisa cinta kepada kekayaan, kekuasaan, kecantikan, organisasi, institusi, negara, dan lain-lain. Juga, dalam agama, cinta itu seharusnya ditujukan kepada Tuhan semata. Tidak kepada selain Tuhan.

Apakah tandanya kita cinta kepada sesuatu atau seseorang? Tanda yang paling utama apakah seseorang mencintai sesuatu menurut saya adalah jika ada rasa takut, tidak ingin, dan tidak rela jika kita kehilangan apa yang kita cintai itu. Inilah ciri utama cinta kepada sesuatu ataupun seseorang. Apa buktinya?

Jika perasaan cinta itu ditujukan kepada seseorang, kita tidak ingin kehilangannya, takut akan kehilangannya. Rasa cemburu itu adalah satu contoh perasaan yang lahir/timbul dari rasa takut kehilangan orang yang dicintai. Makin kuat dan besar rasa cinta, makin kuat dan besar rasa cemburu yang ditimbulkannya. Kenapa? Karena makin kuat rasa cinta itu, makin tidak ingin ia kehilangan yang dicintainya itu. Rasa cemburu yang kuat bisa membawa manusia melakukan tindakan yang menentang norma atau aturan dan bahkan bisa mendorong manusia itu bertindak untuk mencelakai orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun