Mohon tunggu...
Muhammad Abduh Rahman
Muhammad Abduh Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Parepare

Membaca Musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Mappatabe" Budaya Warisan Masyarakat Sulawesi Selatan

7 Agustus 2022   14:14 Diperbarui: 7 Agustus 2022   14:16 3324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak hanya ketika lewat di depan orang saja,tradisi atau kebiasaan ini juga digunakan pada berbagai kondisi.Misalnya saat kita tidak sengaja menyenggol orang,maka kita mengucapkan "Tabe" sebagai permohonan maaf kita karena ketidaksengajaan menyenggol orang atau ketidaksengajaan perbuatan kita yang dirasa mungkin akan menyakiti orang maka kita mengucapkan kata "Tabe".

Tabe' atau Mappatabe' juga biasa digunakan ketika akan meminta bantuan kepada orang lain,semisal ketika kita memulai sebuah percakapan dengan orang yang lebih tua atau dituakan ataupun ketika kita bertanya alamat kepada orang lain.Dengan menggunakan kata Tabe',maka dengan senang hati bagi orang bugis akan memberikan bantuannya kepada kita.Karena bagi orang bugis Tabe' telah menjadi sebuah norma dan tradisi yang berkembang di masyarakat yang harus diikuti.

Sehingga tradisi Tabe' atau Mappatabe' ini tidak hanya sebagai sebuah norma atau tradisi,tetapi juga sebagai pengingat diri bahwa hendaknya kita lebih menghormati orang yang lebih tua atau dituakan dan senantiasa menghargai orang yang lebih muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun