Tak hanya ketika lewat di depan orang saja,tradisi atau kebiasaan ini juga digunakan pada berbagai kondisi.Misalnya saat kita tidak sengaja menyenggol orang,maka kita mengucapkan "Tabe" sebagai permohonan maaf kita karena ketidaksengajaan menyenggol orang atau ketidaksengajaan perbuatan kita yang dirasa mungkin akan menyakiti orang maka kita mengucapkan kata "Tabe".
Tabe' atau Mappatabe' juga biasa digunakan ketika akan meminta bantuan kepada orang lain,semisal ketika kita memulai sebuah percakapan dengan orang yang lebih tua atau dituakan ataupun ketika kita bertanya alamat kepada orang lain.Dengan menggunakan kata Tabe',maka dengan senang hati bagi orang bugis akan memberikan bantuannya kepada kita.Karena bagi orang bugis Tabe' telah menjadi sebuah norma dan tradisi yang berkembang di masyarakat yang harus diikuti.
Sehingga tradisi Tabe' atau Mappatabe' ini tidak hanya sebagai sebuah norma atau tradisi,tetapi juga sebagai pengingat diri bahwa hendaknya kita lebih menghormati orang yang lebih tua atau dituakan dan senantiasa menghargai orang yang lebih muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H