Mohon tunggu...
Abdullah Umar
Abdullah Umar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Hukum dan Politik

Mahasiswa Jurusan Hukum di Cairo University, Mesir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

13 Poin Penting dari Pidato "Optimis Indonesia Maju" Jokowi

26 Februari 2019   15:31 Diperbarui: 26 Februari 2019   15:45 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : setkab.go.id

1. Menepis tuduhan pencitraan. Pidato Presiden Jokowi yang bercerita tentang ia yang lahir dari keluarga sederhana yang bahkan pernah digusur di Bantaran Sungai Kalianyar benar-benar menunjukkan bahwa dirinya adalah pemimpin yang lahir dari rakyat.

Sejak kecil ia terbiasa hidup seperti rakyat biasa kebanyakan (bapaknya JKW pernah jualan kayu, dan menyambi menjadi supir), maka ketika kini ia menjadi pemimpin tertinggi negara, apa yang dilakukannya bersama rakyat bukanlah pencitraan. 

Ia sudah terbiasa melakukan itu tanpa kepura-puraan. Cerita itu menepis semua anggapan bahwa selama ini selalu pencitraan di hadapan rakyat.

2. Tahu Apa Yang Benar-Benar Dibutuhkan Rakyat. Presiden Jokowi bercerita tentang apa yang ditakutkan keluarganya dan banyak keluarga dengan kemampuan ekonomi kecil lainnya, yaitu takut berobat ketika sakit, takut melanjutkan sekolah, karena biaya mahal.

Maka, dari pengalamannya, saat ia memimpin, ia menghadirkan negara bagi rakyatnya. Menggratiskan biaya berobat dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan memberikan bantuan biaya sekolah hingga SMA yang kini bahkan akan ditingkatkan hingga kuliah.

JKW juga tahu, jika banyak pengusaha kecil seperti dirinya dulu yg sulit bersaing dengan pengusaha-pengusaha besar. Maka, kini saat ia memimpin ia memangkas rumitnya perizinan bagi pengusaha UMKM, semua agar mereka bisa semakin bersaing, kue ekonomi bagi rakyat Indoensia bisa tersebar.

Itu semua bukan bualan atau omong kosong, JKW merasakan sendiri dari pengalaman hidupnya. Bahkan, pajak UMKM pun sudah diturunkan dari yang sebelumnya 1% menjadi 0,5%, sebanyak 5 ribu pasar rakyat sudah diperbaiki dan dipercantik, dan KUR berbunga murah pun sudah diluncurkan dengan bunga yang hanya 7%. 

3. Pentingnya Keluarga yang harmonis Demi kemajuan Bangsa. JKW menceritakan begitu pentingnya peran seorang istri dalam perjalanan karirnya. Cerita itu menumbuhkan optimisme terhadap kaum perempuan bahwa mereka berperan besar terhadap kemajuan bangsa.

Poin pidato ini sekaligus serangan cukup telak bagi kubu Prabowo, di mana keluarganya tidak harmonis, mantan istrinya Titiek pun hanya mendekati Prabowo di setiap Pilpres, tanpa pernah benar-benar rujuk. Suatu contoh yang kurang elok bagi keluarga di Indonesia.

4. Berpengalaman Memimpin Pemerintahan. Dari pidato kemarin, JKW juga menunjukkan kepada rakyat, bahwa dirinya adalah pemimpin yang syarat akan pengalaman. Pengalaman itu pun didapatkannya dari level pemimpin politik di level terendah, yaitu Walikota Solo, Gubernur DKI, hingga Presiden. Semua hal yang tidak akan didapatkan jika ia tidak bersatu dan memimpin bersama rakyat. Hal yang tidak ada dalam diri penantangnya di Pilpres 2019 yang sama sekali tidak memiliki pengalaman memimpin pemerintahan, di level daerah sekali pun.

5. Visi yang Masuk Akal. Dalam pidatonya, JKW menjelaskan apa itu visinya yaitu Indonesia Maju yang artinya Indonesia yang rakyatnya tidak ada yang tertinggal untuk bisa meraih cita-citanya, rakyat yang semuanya dilindungi hukum, rakyat yang mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan, indonesia yang pembangunannya hingga masuk hingga pelosok desa dan perbatasan. Visi itu menjadi masuk akal melihat rekam jejak Presiden JKW selama 4 tahun yang sudah membangun infrastruktur dasar di desa-desa, perbatasan, dan juga perkotaan.

Itu semua akan menunjang visi Indonesia maju ke depannya. Angka kemiskinan pun turun untuk pertama kalinya dalam sejarah yaitu 9 persen (1 digit). Program keluarga harapan sudah diterima 15,5 juta keluarga miskin untuk membantu membeli bahan pangan.

Salah seorang warga Bekasi, Siti Jariah menjadi contoh, melalui PKH, ia berani berjualan lontong sayur dan gado-gado yang kini sudah menerima pesanan besar catering, dll. Anak-anaknya mampu dibiayai sekolahnya hingga kuliah. Inilah potret jalan menuju Indonesia maju.

6. Kesetaraan Gender. Dari pidatonya, JKW menunjukkan keberpihakannya kepada kaum perempuan khususnya ibu-ibu tidak hanya sebatas jargon belaka seperti emak-emak. Ia telah membuktikan dengan kerja nyatanya yaitu melalui program Mekaar, 4 juta perempuan Indonesia yang belum sejahtera telah mendapatkan permodalan di program itu, kemudian 1,2 juta perempuan yang mendapatkan kredit murah ultra mikro (Umi) dengan nilai total mencapai Rp 7 triliun.

Contoh Ibu Roedah yang sebelumnya penghasilannya Rp 20 ribu/hari, setelah dibantu dengan program Mekaar menjadi Rp 1,5 juta/hari penghasilannya. Sebuah keberpihakan kepada kaum perempuan yang konkret, berbeda denagn program Oke Oce Sandi Uno yang membohongi emak-emak, katanya ingin dimodali nyatanya tidak, toko Oke Oce pun banyak yang bangkrut karena harga terlalu mahal.

7. Tanah Untuk Rakyat! Dalam pidatonya, sekali lagi JKW seolah menampar lawannya, Prabowo yang terus menerus mengatakan bahwa tanah Indonesia tidak dikuasai rakyat, melainkan hanya segelintir elit politik (padahal dirinya termasuk di salah satu penguasa tanah itu).

Selama JKW menjabat Presiden, ia telah membagikan setidaknya 7 juta sertifikat tanah kepada rakyat, yang selama ini status lahannya tanpa kepastian dan rawan direbut oleh para konglomerat.

Bahkan, 2,6 juta hektar tanah perhutanan sosial telah dibagikan konsensinya kepada rakyat kecil agar bisa dikelola langsung oleh rakyat. Jika ada elit yang mau mengembalikan tanah negara, JKW mempersilahkan (tentu saja termasuk Prabowo salah satunya).

8. Pembangunan dari Desa. JKW yang selama ini terus dicitrakan oleh lawan politiknya membuat kehidupan rakyat semakin susah justru memberikan fakta bahwa 4 tahun ia memimpin, ia telah meratakan kesejahteraan hingga tingkat desa.

Selama 4 tahun Rp 187 triliun dana desa disalurkan untuk membangun jalan, jembatan, posyandu, PAUD, air bersih, dll. 5 tahun ke depan jumlah dana desa bahkan akan ditingkatkan hingga mencapai Rp 400 triliun. JKW secara konkret mengubah paradigma selama ini, bahwa desa adalah tempat yang tertinggal menjadi sumber dan pusat ekonomi baru. Para petani pun semakin terbantu dalam mewujudkan ketahanan pangan, JKW menyebut kini petani mulai canggih.

9. Mengembalikan Karakter Indonesia sebagai Negara Maritim. Saat berpuluh tahun, kekayaan laut Indonesia dicuri kapal asing, nelayan Indonesia hidup melarat, kini semua itu telah berubah. Dalam pidatonya, JKW menyebut tahun ini saja Bank Mikro Nelayan telah menyelurkan bantuan permodalan kepada nelayan sebanyak Rp 975 miliar dengan bunga yang hanya 3%.

10. Rakyat mulai tersinari listrik. Selama ini di pelosok negeri, kita banyak melihat desa yang belum teraliri listrik, mereka selama puluhan tahun hidup dalam gelap. Saat ini tingkat kelistrikan (elektrifikasi) telah mencapai 98%, dan tahun ini ditarget 99,9%. Dalam pidatonya, JKW menyebut listrik adalah urat nadi dalam menyongsong era industri 4.0.

Elektrifikasi yang dilakukan pun memperhatikan kelestarian lingkungan dan membuka harapan akan penggunaan energi baru. JKW dalam pidatonya menyebut pertama kalinya dalam sejarah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Sidrap dan Jeneponto Sulsel yang mampu melistriki 150 ribu keluarga. 176 ribu lampu surya gratis pun telah disebar ke 350 ribu rumah di 16 provinsi.

11. Kurangi Impor Migas. Begitu pun dengan produksi biodiesel yang pada 2018 melebihi target menjadi 6 juta kilo liter yang 4 juta kilo liternya digunakan untuk program B20. Program itu digunakan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak, sehingga neraca perdagangan semakin sehat dan rupiah akan semakin perkasa di tengah mata uang negara berkembang lainnya yang melemah.

Dalam poin pidato ini, JKW secara telak memukul lawannya yang selalu saja menggunakan isu impor-impor yang dilakukan JKW. Faktanya, JKW secara nyata mengurangi ketergantungan terhadap impor.

12. Adil Internet. Pidato Jokowi juga menunjukkan bahwa cara pandang kepemimpiannnya ialah keadilan bagi seluruh rakyat. Selama ini, warga yang mengenal internet cenderung hanya di kota-kota besar dan Pulau Jawa.

Namun, kini dengan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah yang sudah beroperasi dan Palapa Ring Timur yang progres beroperasinya sudah 91 %, seluruh daerah di Indonesia dari Sabang-Merauke, Miangas-Rote telah memiliki infrastruktur internet. Kini, semua warga di pelosok Indonesia telah bisa berbisnis dan berjejaring dengan duni global. Keadilan internet telah dirasakan.

13. Semakin Meluasnya Lapangan Pekerjaan. Dalam pidatonya kemarin, JKW seolah menepis semua serangan lawannya tentang anggapan sulitnya mencari pekerjaan. Selama menjabat, JKW telah meniciptakan Balai Latihan Kerja dan juga Balai Latihan Kerja Komunitas di Pesantren. Ini hal yang menarik, karena biasanya banyak yang meremehkan dan menyangsikan para santri yang dianggap sulit mencari pekerjaan selain guru ngaji.

Kini dengan BLK Komunitas, para santri juga bisa terserap di berbagai jenis lapangan kerja. Begitu nyatanya keberpihakan Presiden JKW terhadap umat Islam. Tahun 2017 terdapat 50 BLK Pesantren yang dibangun, 2018 ada 100 BLK, dan di 2019 targetnya ada 1000 BLK Komunitas.

Jkw juga meluncurkan Kartu Pra-Kerja yang dapat digunakan untuk memberikan layanan pelatihan vokasi dan meningkatkan keterampian bagi yang belum atau yang sudah bekerja. Tahun 2019 ditarget 526.000 orang mendapatkan pelatihan vokasi. Untuk pngembangan SDM, Dana Abadi untuk pendidikan dan penelitian pun sudah digelontorkan Rp 66,1 triliun dan akan ditingkatkan hingga Rp 100 triliun dalam 5 tahun ke depan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun