Mohon tunggu...
Abdullah Umar
Abdullah Umar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Hukum dan Politik

Mahasiswa Jurusan Hukum di Cairo University, Mesir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

13 Poin Penting dari Pidato "Optimis Indonesia Maju" Jokowi

26 Februari 2019   15:31 Diperbarui: 26 Februari 2019   15:45 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : setkab.go.id

Elektrifikasi yang dilakukan pun memperhatikan kelestarian lingkungan dan membuka harapan akan penggunaan energi baru. JKW dalam pidatonya menyebut pertama kalinya dalam sejarah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Sidrap dan Jeneponto Sulsel yang mampu melistriki 150 ribu keluarga. 176 ribu lampu surya gratis pun telah disebar ke 350 ribu rumah di 16 provinsi.

11. Kurangi Impor Migas. Begitu pun dengan produksi biodiesel yang pada 2018 melebihi target menjadi 6 juta kilo liter yang 4 juta kilo liternya digunakan untuk program B20. Program itu digunakan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak, sehingga neraca perdagangan semakin sehat dan rupiah akan semakin perkasa di tengah mata uang negara berkembang lainnya yang melemah.

Dalam poin pidato ini, JKW secara telak memukul lawannya yang selalu saja menggunakan isu impor-impor yang dilakukan JKW. Faktanya, JKW secara nyata mengurangi ketergantungan terhadap impor.

12. Adil Internet. Pidato Jokowi juga menunjukkan bahwa cara pandang kepemimpiannnya ialah keadilan bagi seluruh rakyat. Selama ini, warga yang mengenal internet cenderung hanya di kota-kota besar dan Pulau Jawa.

Namun, kini dengan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah yang sudah beroperasi dan Palapa Ring Timur yang progres beroperasinya sudah 91 %, seluruh daerah di Indonesia dari Sabang-Merauke, Miangas-Rote telah memiliki infrastruktur internet. Kini, semua warga di pelosok Indonesia telah bisa berbisnis dan berjejaring dengan duni global. Keadilan internet telah dirasakan.

13. Semakin Meluasnya Lapangan Pekerjaan. Dalam pidatonya kemarin, JKW seolah menepis semua serangan lawannya tentang anggapan sulitnya mencari pekerjaan. Selama menjabat, JKW telah meniciptakan Balai Latihan Kerja dan juga Balai Latihan Kerja Komunitas di Pesantren. Ini hal yang menarik, karena biasanya banyak yang meremehkan dan menyangsikan para santri yang dianggap sulit mencari pekerjaan selain guru ngaji.

Kini dengan BLK Komunitas, para santri juga bisa terserap di berbagai jenis lapangan kerja. Begitu nyatanya keberpihakan Presiden JKW terhadap umat Islam. Tahun 2017 terdapat 50 BLK Pesantren yang dibangun, 2018 ada 100 BLK, dan di 2019 targetnya ada 1000 BLK Komunitas.

Jkw juga meluncurkan Kartu Pra-Kerja yang dapat digunakan untuk memberikan layanan pelatihan vokasi dan meningkatkan keterampian bagi yang belum atau yang sudah bekerja. Tahun 2019 ditarget 526.000 orang mendapatkan pelatihan vokasi. Untuk pngembangan SDM, Dana Abadi untuk pendidikan dan penelitian pun sudah digelontorkan Rp 66,1 triliun dan akan ditingkatkan hingga Rp 100 triliun dalam 5 tahun ke depan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun