Mohon tunggu...
Abdullah Umar
Abdullah Umar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Hukum dan Politik

Mahasiswa Jurusan Hukum di Cairo University, Mesir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Seluruh Negara Islam Dunia, Umat Islam Indonesia Paling Bebas Berekspresi

16 Januari 2019   19:57 Diperbarui: 16 Januari 2019   20:06 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

6 Poin Kritikan TGB Terhadap Ulama yang Terus Berbohong mengatakan Umat Indonesia Tengah ditindas Pemerintah

Kini tengah viral video ceramah ulama kharismatik sekaligusmantan Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi, Lc atau yang populer di telingamasyarakat Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) di depan para santrinya diNahdlatul Wathan, organisasi Islam terbesar di NTB beberapa hari lalu. Doktor ilmutafsir Quran dari Universitas Al-Azhar, Mesir itu berbicara tentang fakta bahwatidak benar jika banyak ulama menyebut umat Islam di Indonesia tengah ditindasdan dikriminalisasi pemerintah. 

Di lingkungan mahasiswa Indonesia yang tengah menjalanistudi di Mesir, isi pidato TGB pun tengah menjadi perbincangan. Mereka kaget,umat Islam Indonesia yang begitu diberi ruang oleh pemerintahnya, namun masihkerap dikatakan rezim pemerintahan saat ini di bawah Presiden Jokowi menekanumat Islam dan mengkriminalisasi ulama. *Apa saja yang dikatakan TGB?* 

TGB, cucu dari M. Zainuddin Abdul Majid, seorang ulama yangjuga merupakan pahlawan nasional dari NTB menyampaikan, berdasarkanpengalamannya hidup bertahun-tahun di berbagai negara Islam, seperti Mesir,Turki, Arab Saudi, kebebasan umat Islam di Indonesia dalam menjalankan syariatadalah yang paling bebas dibanding negara Islam di Timur Tengah. Berikut 6 poinpidatonya. 

1.  Speaker Masjid. TGB mencontohkan, di negara Islam besar dunia seperti Turki, Arab Saudi, Mesir, speaker masjid hanya boleh bersuara saat adzan. Sementara di Indonesia, speaker dengan suara keras diperbolehkan berbunyi setengah jam sebelum adzan, sesudah adzan, bahkan pengajian di luar waktu adzan. Sebuah kebebasan yang membuat umat muslim dunia takjub terhadap pemerintah Indonesia. 

2. Tabligh Akbar di Tengah Jalan. TGB bercerita saat menerima tamu seorang ulama besar Mesir, di tengah jalan melihat baliho besar ajakan menyelenggarakan tabligh akbar. Saat di tanya ulama Mesir, diselenggarakan di mana, TGB menjawab diselenggarakan di Masjid, dibangunkan tenda, bahkan sampai bisa menutup jalan raya dan dijaga polisi. 

Ulama Mesir pun terkaget-kaget, karena di negaranya tidak boleh ada pengajian yang digelar di tengah jalan. Bahkan hingga dijamin keamanannya oleh aparat negara. 

3. Sertifikat Ulama dari Kementerian. TGB bercerita di Mesir dan juga negara Islam lain di dunia, seorang penceramah baru boleh naik mimbar masjid jika telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah, jika ada penceramah yang tidak memiliki izin resmi dari Kementerian Al kaff, Mesir, ia diminta turun. Sebegitu ketatnya negara Islam menjaga agar tidak ada provokasi dari para ulama. 

Di Indonesia, siapapun boleh naik mimbarasal disetujui takmir masjid, terkadang bahkan isi ceramahnya membuatkegelisahan, keresahan, bahkan kebencian. Sebegitu diberi kebebasannya umatIslam di Indonesia. 

4. Masjid Terbanyak di dunia. TGB menyebut, data Dewan Masjid Indonesia bahwa terdapat 800.000 masjid di Indonesia. Di lingkungan kita, mudah sekali menemukan masjid. Apakah itu berarti penindasan terhadap umat muslim terjadi di Indonesia? TGB justru yang menyindir masih banyak masjid yg sepi jamaahnya. Di Indonesia juga tidak pernah ada pelarangan warga yang ingin solat 5 waktu atau ritual Islam lainnya. 

5.  Kriminalisasi Habieb Rizieq? TGB yang kerap bersama mengisi pengajian dengan Habib Riziq membeberkan fakta bahwa di era sebelum Jokowi menjadi Presiden, Habib Rizieq bahkan pernah dijadikan tersangka, terdakwa, hingga mendekam di penjara hingga masa tahanannya selesai. Namun, tidak ada yang teriak rezim kriminalisasi ulama. 

Saat ini, di era Jokowi, Habieb Rizieqhanya dijadikan tersangka dan sudah diberi SP3 artinya kasusnya diberhentikankarena tidak cukup bukti dan tidak akan dipenjarakan, banyak ulama terus mengkampanyekanrezim JKW kriminalisasi ulama. TGB mengatakan, mereka yang teriak kriminalisasiulama tidak mau tau dengan fakta, mereka teriak hanya karena tidak suka denganPresiden Jokowi dan ada kepentingan politik. 

6. Kenyang, Tapi Teriak Cari Makan saat ini Susah. TGB bahkan menyebut, ulama yang terus teriak di era Jokowi ada kriminalisasi ulama ternyata memiliki ratusan majelis taklim dan kerap ceramah di televisi dengan bebas. 

TGB mengibaratkan ulama itu seperti orangyang makan ratusan tusuk sate sampai bumbu satenya masih tersia di mulut, namunsetelah makan ulama itu berkata "cari makan di zaman Jokowi susah". 

Dalam pidatonya, TGB menyeru jamaahnya di Nahdlatul Watanuntuk bersama mendukung Presiden Jokowi-Maruf Amin, hal itu karena TGB mengenalbetul Presiden Jokowi sebagai seorang pemimpin yang tulus bekerja. TGBmengatakan, tidak ada pemimpin di dunia ini yang setiap hari difitnah dandihina rakyatnya, namun tetap bekerja dengan tulus dan ikhlas untuk rakyatnya. 

Bahkan, saat di 2014 di NTB Jokowi menerima kekalahan telak,setelah menjadi Presiden, Jokowi tidak dendam bahkan membangun pusat industriekonomi KEK Mandalika bagi rakyat NTB, padahal secara politik, NTB bukan daerahdengan jumlah penduduk yang banyak. Artinya, Jokowi benar-benar tulus ikhlasmembangun dan bekerja untuk rakyatnya tanpa mementingkan politik bahkan fitnahyang terus dialamatkan kepadanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun