Mohon tunggu...
Abdullah Umar
Abdullah Umar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Hukum dan Politik

Mahasiswa Jurusan Hukum di Cairo University, Mesir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sigap, Alasan Jokowi Selalu Turun Langsung Hadapi Bencana

26 Desember 2018   17:53 Diperbarui: 26 Desember 2018   18:00 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jokowi menghadap laut sesaat setelah tsunami banten. sumber : cnn


 

Simbol dan Makna di Balik Foto Jokowi Menghadap ke Laut

Di tengah situasi duka rakyat Indonesia atas kejadian tsunami diBanten dan Lampung yang memakan lebih dari 400 korban jiwa, di media sosialkita justru disuguhi postingan-postingan yang semakin menyayat hati, khususnyadari pihak yang tidak suka (jika tidak ingin dikatakan terlampau akut membenciPresiden Jokowi). 

Bukannya mendoakan korban dan menyemangati pengungsi, merekasecara serempak baik di grup wa, twitter, fb, malah menghina kunjungan langsungPresiden Jokowi, Senin (24/12/2018) itu yang dikatakannya hanya sebuahpencitraan, khususnya setelah melihat foto Presiden yang sesaat terdiammenghadap laut.

Mereka yang ramai-ramai menghujat Presiden Jokowi mulai dari wargabiasa (yang ciri khasnya sok tahu di medsos), politisi partai oposisi, bahkanada yang mengaku sebagai ustad yang memiliki follower ratusan ribu dimedsosnya. 

Tidak hanya mengkritik, bahkan mereka tidak ragu untuk menyamakanpose Jokowi dengan pose monyet di pinggir pantai. Mereka mempertanyakan,kenapa Jokowi tidak menemui pengungsi atau memberi mereka semangat, malah berdirisendiri di pantai. 

Itulah mengapa Allah dalam Al-Qur'anberfirman kepada manusia untuk menghilangkan rasa benci terhadap sesama. "Haiorang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnyasebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahanorang lain, dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yanglain.Sukakah salah seorang diantara kamu, memakan daging saudaranya yang sudahmati ?.Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan bertakwalah kepada AllahTuhan Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [QS.Al-Hujuraat:12]

Ajaran agamaIslam untuk menghilangkan kebencian akan membuat kita bisa melihat lebih jernihkeadaan, bukan melihat satu foto dan terus menyebarkannya dengan penuhkebencian. Mereka menyebar foto Jokowi yang berpose di Pantai, tetapi merekatidak tahu (kalau tidak ingin dikatakan mereka menutup mata) bahwa Jokowisebelumnya sudah menemui para korban, memberi suntikan moril, dan mengeceklangsung fasilitas pengungsian. 

 

https://www.idntimes.com/news/indonesia/kementerian-pariwisata/jokowi-kemenpar-tsunami-banten-csc/full

https://foto.kompas.com/photo/read/2018/12/24/1545648084974/Presiden-Jokowi-Tinjau-Lokasi-Terdampak-Tsunami-Banten

BahkanPresiden sudah memerintahkan BMKG untuk membeli alat deteksi tsunami daritinggi gelombang (buoi) yang selama puluhan tahun Indonesia tidak memilikinya(sebelumnya yang Indonesia miliki hanya alat deteksi tsunami dasar lautberdasarkan gempa). 

Untukdiketahui, tsunami Banten terjadi tidak didahului gempa, melainkan longsorangunung Anak Krakatau, peneliti dunia bahkan menyebut tsunami Banten dan Lampungini sebagai "silent tsunami" yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. 

Pose MenghadapLaut, Sebuah Simbol Filosofis

Kenapa Jokowisesaat memandangi laut yang baru saja "menyapu Banten dan Lampung?", jika polapikir kita seperti para pembenci Jokowi tentu saja kita bisa menyebut itusebagai hal konyol, Jokowi bingung, atau pencitraan. 

Tapi tahukahanda jika apa yang dilakukan Jokowi memandang laut adalah hal yang filosofis?Ya, Jokowi seolah memberikan simbol kepada rakyatnya bahwa ia sedang memahamibahwa negara Indonesia yang dikelilingi laut, yang mayoritasnya adalahperairan, selain menyimpan segudang potensi SDA guna kemakmuran rakyat, lautjuga menyimpan potensi bencana yang dahsyat.

Pose Jokowimenghadap laut itu pun seolah berpesan kepada rakyat, bahwa rakyat Indonesiaharus terbiasa untuk tanggap bencana dan bersahabat dengan alam, memperlakukanalam sebagaimana mestinya, tidak mengeksplotasinya berlebihan bahkanmenjadikannya tempat sampah. Sekali lagi, Jokowi adalah pemimpin Jawa yangkerap memberikan simbol-simbol untuk memberikan pesan dan maksudnya. 

Tidak hanyalangkah cepat Jokowi yang turun langsung pasca tsunami Banten dan Lampung, kitapun sangat akrab melihat Jokowi turun langsung sesaat setelah terjadinyabencana mulai dari Gempa di Lombok, Gempa-tsunami di Palu dan Donggala, hinggaPesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang beberapa waktu lalu. Kenapaitu sangat perlu dilakukan oleh seorang kepala negara? 

https://news.detik.com/berita/d-4259030/tanggap-darurat-gempa-sulteng-diperpanjang-ini-arahan-jokowi

Jokowi datanglangsung meninjau lokasi bencana menjadi hal yang sangat perlu dilakukan dalamkonteks sosial politik di Indonesia. Birokrasi pemerintahan daerah di Indonesiasangatlah hierarkis. Artinya, jika tidak ada perintah langsung oleh pimpinantertinggi, mereka merasa tidak perlu bekerja keras, bahkan penanganan bencanabisa saja tidak terkoordinir dengan baik karena masing-masing pihak baikBasarnas, Pemda, BNPB merasa kebijakannya paling benar sendiri. 

Oleh karenaitu, kedatangan langsung Presiden ke lokasi bencana memberikan instruksi yangjelas dan terukur kepada masing-masing institusi untuk melaksanakan tugaspenanggulangan bencana. Dan ketika yang memberikan instruksi adalah Presiden(pemimpin tertinggi republik), maka ego sektoral para lembaga tidak akan adalagi.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181001102812-20-334542/bnpb-jokowi-izinkan-bantuan-internasional-untuk-gempa-palu

Langkah cepatdan ketegasan Jokowi dalam menanggulangi berbagai bencana yang terjadi diIndonesia sepanjang 2018 terbukti berdampak. Di Lombok misalnya, Jokowimenegaskan tidak akan ada potongan terhadap bantuan pembangunan rumah korbandan itu terbukti. Di Donggala dan Palu, bahkan Presiden Jokowi yang turunlangsung mengkoordinasikan langkah-langkah apa yang harus difokuskan di masatanggap darurat gempa Palu. 

https://regional.kompas.com/read/2018/09/02/18512671/jokowi-jangan-ada-serupiah-pun-bantuan-gempa-lombok-dipotong-hati-hati-kerja

Saya yakin,menjadi pemimpin di tengah warganya yang berduka karena terdampak bencana alambukanlah hal yang mudah. Selain harus menahan tangis, Jokowi pun dituntut untukdapat memimpin penanggulangan bencana. 

Tidak adasatu pun rakyat yang menginginkan terjadinya bencana alam. Jadi, daripadamenghujat dan mencari kesalahan seseorang (apalagi pemimpin), kenapa kitatidak lantas mendoakan para korban dan juga negeri Indonesia agar tidak terjadilagi bencana?

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun