Oleh: Abd Samad
(Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda)
Uang ringgit Malaysia masih banyak beredar di Pulau Sebatik, Kab Nunukan,Kalimantan Utara perbatasan Indonesia-Malaysia,bagaimanakah tindakan atau kebijakan yang diberikan oleh pemerintah setempat ?.
Masyarakat di Pulau Sebatik sangat bergantung kepada dua mata uang antara Rupiah dan Ringgit, dimana kedua mata uang ini sangat dibutuhkan apabila ingin memasukkan barang dari Malaysia ke wilayah sebatik Indonesia, begitupula sebaliknya, atau biasa disebut (Ekspor-Impor barang).
Pemicu meningkatnya Pengguanaan Mata Uang Ringgit
Meningkatnya penggunaan mata uang ringgit ini juga disebabkan oleh penggunaan barang yang diamana warga sebatik juga banyak menggunakan produk-produk dari Negara Malaysia, seperti bahan-bahan pokok rumah tangga diantaranya beras, tepung, gula, minyak goreng dan masi banyak lagi.
Warga mengatakan bahwa peningkatan yang juga terjadi diakibatkan barang yang didapatkan dari Malaysia lebih dekat dan sedikit murah, hal ini bertimbang balik kepada produk Indonesia yang harus didapatkan lebih jauh dan sedikit mahal mengingat hal tersebut diakibatkan biaya akomodasi menggunakan speedboat yang mahal dari Tarakan ke Nunukan, Maka dari itu tak jarang warga Sebatik membeli barang di Malaysia karena alasan tersebut.
Dampak Penggunaan Ringgit di Sebatik
Mengingat maraknya penggunaan mata uang ringgit Malaysia tersebut memiliki dampak yang siknifikan terhadap Negara Indonesia, dimana penggunaan uang ringgit disetiap transaksi di kabupaten Nunukan dan Sebatik sangat mempengaruhi nilai uang Rupiah terhadap mata uang Negara jiran tersebut.