Mohon tunggu...
Abd Rahman Hamid
Abd Rahman Hamid Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat Ilmu

Sejarawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diaspora Mandar (2) Gelombang Besar Migrasi

29 November 2022   08:42 Diperbarui: 29 November 2022   09:07 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mua’ dingarang bomi

Disoala-olata

Ra’da uwai mata

Ma’ingarang kapputta

Bila (kita) kembali teringat

Di waktu kita bersama

Jatuh air mata

Mengenang kampung halaman

(Terj. Dahri Dahlan, 2016)

Lagu ini sangat berkesan sehingga orang yang melantunkannya mudah terbawa emosi sampai menangis, seperti dialami oleh Pak Sudarmi (mantan ketua DPRD Majene) saat penulis wawancara (18/02/2017) di Pamboang. Betapa tidak, dia melihat rumah-rumah dilahap habis oleh si jago merah pada dini hari 5 Januari 1957. Pada tengah malam, warga berjalan kaki dari Pamboang menuju Kota Majene. Di sana mereka mendapat perlindungan keamanan dan kebutuhan sehari-hari dari pemerintah.

Tampaknya, sebelum kampung-kampung dibakar, sebagian masyarakat sudah mengetahui kabar bahwa akan terjadi pembakaran kampung. Informasi itu datang dari masyarakat setempat yang pindah ke pedalaman di bawah pengaruh gerombolan. Karena itu, masyarakat pesisir, yang dalam pengaruh tentara, tidak ingin menjadi korban. Mereka segera meninggalkan Mandar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun