2. Keterbatasan waktu dan sumber daya
3. Pengaruh negatif dari media dan lingkungan sosial
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, pengembangan program pendidikan karakter yang inovatif dan relevan dengan konteks sosial-budaya remaja juga penting (Nucci et al., 2014).
Kesimpulan:
Pendidikan karakter memiliki peran vital dalam membentuk sikap dan perilaku sosial positif pada remaja. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, pendidikan karakter dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial-emosional yang diperlukan untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif.
Daftar Pustaka:
Berkowitz, M. W., & Bier, M. C. (2007). What works in character education. Journal of Research in Character Education, 5(1), 29-48.
Durlak, J. A., Weissberg, R. P., Dymnicki, A. B., Taylor, R. D., & Schellinger, K. B. (2011). The impact of enhancing students' social and emotional learning: A meta‐analysis of school‐based universal interventions. Child Development, 82(1), 405-432.
Lickona, T. (2009). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. Bantam.
Nucci, L., Narvaez, D., & Krettenauer, T. (Eds.). (2014). Handbook of moral and character education. Routledge.
Steinberg, L. (2017). Adolescence. McGraw-Hill Education.