Mohon tunggu...
Abdillah Fajar
Abdillah Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen/Universitas Multimedia Nusantara

Saya adalah mahasiswa Manajemen dengan minat dalam desain grafis, fashion, musik, teknologi, dan isu lingkungan. Aktif di Instagram, saya membagikan gaya hidup, karya desain, dan inspirasi fashion dengan pendekatan kreatif dan modern.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Daftar Klub Terburuk di Liga Premier 2024/2025: Manchester United Termasuk?

18 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 18 Januari 2025   16:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar (Sumber: independent.co.uk)

Performa Mengecewakan Sejumlah Klub Besar

Musim Liga Premier 2024/2025 sedang berlangsung, dan perdebatan tentang siapa yang menjadi klub terbaik dan terburuk kembali memanas. Yang mengejutkan, beberapa klub besar yang sebelumnya mendominasi kini harus bergulat di papan bawah klasemen. Apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah Manchester United termasuk dalam daftar klub dengan performa terburuk?

AWAL MUSIM YANG SULIT: CERITA DI BALIK ANGKA

Manchester United: Dari Harapan Tinggi ke Realitas Pahit

Pada awal musim, banyak penggemar yang berharap Manchester United akan bangkit di bawah asuhan Erik ten Hag. Namun, kenyataan di lapangan berbicara sebaliknya. Hingga pekan ke-20, mereka hanya mengumpulkan 22 poin dan berada di peringkat ke-14 klasemen. 

"Kami bekerja keras setiap hari, tetapi hasilnya belum sesuai harapan," ujar Ten Hag dalam konferensi pers setelah kekalahan 0-3 dari Newcastle United.

Statistik menunjukkan penurunan performa yang signifikan:

KLUB-KLUB LAIN YANG TERPURUK

Sheffield United dan Luton Town di Dasar Klasemen

Sheffield United dan Luton Town menjadi dua tim dengan performa paling mengecewakan. Hingga saat ini, Sheffield hanya meraih 1 kemenangan dari 20 pertandingan, sementara Luton Town hanya sedikit lebih baik dengan 2 kemenangan.

Menurut laporan dari BBC Sport (https://www.bbc.com/sport), masalah utama kedua klub ini adalah kurangnya kualitas pemain dan pengalaman di level Liga Premier.

"Kami harus terus belajar dan bekerja keras untuk bertahan di liga ini," kata pelatih Sheffield, Paul Heckingbottom.

PENGARUH FINANSIAL DAN STRATEGI TRANSFER

Belanja Pemain yang Gagal Memberikan Dampak

Banyak klub yang menghadapi kesulitan karena investasi besar mereka di bursa transfer tidak membuahkan hasil. Manchester United, misalnya, menghabiskan lebih dari 200 juta pound sterling untuk mendatangkan pemain seperti Rasmus Hjlund dan Mason Mount, tetapi kontribusi mereka masih minim.

Di sisi lain, klub-klub seperti Burnley dan Bournemouth juga mengalami nasib serupa. Meskipun mereka menggelontorkan dana besar, strategi transfer yang tidak tepat membuat mereka kesulitan bersaing.

DAMPAK KRISIS INI TERHADAP PEMAIN DAN FANS

Kekecewaan di Dalam dan Luar Lapangan

Para pemain yang tampil buruk menjadi sasaran kritik dari fans dan media.

"Kami tahu kami harus meningkatkan performa. Ini adalah tanggung jawab besar," ujar kapten Manchester United, Bruno Fernandes.

Namun, tidak hanya pemain yang merasa tekanan. Para penggemar juga menunjukkan kekecewaan mereka dengan serangkaian protes di Old Trafford. Menurut laporan dari Sky Sports (https://www.skysports.com), beberapa fans menuntut perubahan besar dalam manajemen klub.

SOLUSI UNTUK KLUB-KLUB TERPURUK

Restrukturisasi dan Fokus pada Pemain Muda

Untuk keluar dari situasi sulit ini, klub-klub yang terpuruk harus mengubah strategi mereka. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemain muda dari akademi klub. Manchester United, misalnya, dapat memanfaatkan talenta seperti Alejandro Garnacho dan Hannibal Mejbri.

Selain itu, restrukturisasi manajemen juga menjadi kunci. Klub perlu memastikan bahwa keputusan transfer dan kebijakan pelatih didasarkan pada strategi jangka panjang yang jelas.

KISAH INSPIRATIF DARI MASA LALU

Leicester City: Contoh Kebangkitan dari Papan Bawah

Sebagai catatan positif, ada contoh klub yang berhasil bangkit dari keterpurukan. Leicester City, yang pernah berada di papan bawah, secara ajaib memenangkan Liga Premier pada musim 2015/2016.

"Kami tidak pernah berhenti percaya bahwa segalanya mungkin," kata Claudio Ranieri, mantan pelatih Leicester, dalam wawancara dengan The Guardian.

HARAPAN UNTUK MASA DEPAN

Pada akhirnya, setiap klub memiliki peluang untuk memperbaiki diri. Dengan strategi yang tepat, Manchester United dan klub-klub lainnya dapat keluar dari daftar "terburuk" dan kembali bersaing di papan atas.

Solusi konkret: Fokus pada pengembangan pemain muda, investasi bijaksana dalam bursa transfer, dan memperbaiki komunikasi antara manajemen dan fans. Langkah-langkah ini dapat menjadi awal yang baik untuk masa depan yang lebih cerah di Liga Premier.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun