Dari hal-hal kecil, Kementerian agama akan membantu menumbuhkan sikap saling bekerjasama di antara umat beragama melalui event/forum menarik dan edukatif yang pastinya melibatkan peran antar umat beragama. Hal itu dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bersatu. Dibandingkan berkompetisi, bekerja sama jauh lebih baik kan? Selain itu ajang tersebut bisa menjadi ajang komunikasi antar umat sehingga bisa saling mengenal satu sama lain seperti mengetahui apa-apa yang boleh/tidak dilakukan masing-masing umat beragama dan juga permasalahan agama yang terjadi di lingkungan masyarakat.Â
Jika sudah saling mengenal, maka berita hoaks atau ujaran kebencian tentang agama tertentu bisa secepatnya diketahui kebenarannya dan tidak ditanggapi secara serius oleh masyarakat.
3. Memfasilitasi pengaduan "fast response" tentang masalah agama
Kementerian agama akan giat mensosialisasikan tentang layanan pengaduan yang berhubungan dengan agama di masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang terganggu akibat ulah oknum yang membawa nama agama bisa segera di atasi secara internal tanpa membuat keributan yang berarti sampai menjadi viral di media sosial. Selanjutnya kementerian agama akan turun langsung menangani hal itu yang tentunya dibantu oleh pihak terkait.Â
Layanan pengaduan juga berfungsi sebagai sumber informasi bagi masyarakat dalam mencari kebenaran berkaitan tentang isu-isu tertentu.
4. Sigap dalam menanggapi isu negatif di media sosialÂ
Jika terdapat masalah ujaran kebencian atau hoaks tentang agama di media sosial, kementerian agama (melalui tim khusus) akan cepat mencari sumber informasi itu (dibantu oleh berbagai pihak) di berbagai media yang ada dan secepatnya mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi untuk mengurangi ketegangan antar umat beragama. Klarifikasi bisa melalui media sosial, tv, ataupun cetak.Â
5. Mendorong peran penting tokoh agama / masyarakat
Kementerian agama dengan senang hati akan membantu secara materi atau lainnya kepada tokoh agama/masyarakat yang peduli terhadap isu-isu agama, termasuk mengatasi ujaran kebencian dan hoaks di sosial media. Tokoh agama / masyarakat merupakan tokoh penting yang sering dijadikan sebagai orang yang "paling didengar di bidangnya".Â
Jika mendorong tokoh tersebut dalam kampanye bijak bermedia sosial, contohnya mengajak masyarakat agar hanya membuat postingan positif tanpa mengandung unsur-unsur yang bisa menyinggung pihak lain, hal ini bisa menjadi langkah yang baik untuk mencegah ujaran kebencian dan hoax.
Itulah beberapa langkah "jika aku jadi kemenag" dalam mengatasi ujaran kebencian dan berita hoaks tentang agama menurut pendapat penulis, semoga langkah ini bisa menjadi sedikit gambaran bagi kementerian agama dalam menghadapi hal tersebut. Salam rukun!