Yusril boleh saja mengidentikkan dirinya seperti kakaknya Yuslih Ihza Mahendra, akan tetapi dia lupa bahwa adalah tidak tepat jika ia mengidentikkan Ahok dengan adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama. Ahok sendiri sudah mengeritik kinerja adiknya itu sebagai bupati Belitung Timur sebelumnya yang dikatakannya biasa-biasa saja atau tidak ada gebrakan yang berarti.
Walau bagaimanapun juga, Yusril tetap yakin dan sesumbar bahwa dia akan bisa mengalahkan Ahok di Pilgub DKI 2017, jika berhadapan secara head to head. Â Seberapa besarkah peluang Yusril untuk mengalahkan Ahok di Pilgub DKI 2017?
Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita lihat hasil survei Charta Politika mengenai elektabilitas para bakal calon gubernur DKI Jakarta yang menampilkan hasil head to head antara Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" dan Yusril Ihza Mahendra dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ternyata menurut hasil survei tersebut, Ahok jauh mengungguli Yusril. Elektabilitas Ahok mencapai 59,5 persen. Di lain pihak, Yusril memperoleh elektabilitas sebesar 20,5 persen. Sisanya, sebanyak 20 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.Â
Sesuai dengan keyakinannya, elektabilitas Yusril memang lebih baik dibandingkan bakal calon lainnya jika diadu satu lawan satu dengan elektabilitas Ahok. Misalnya, antara Ahok dan Sandiaga Uno.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas Sandiaga tertinggal jauh jika berhadapan dengan Ahok. Elektabilitas Sandiaga hanya 10,8 persen, sedangkan elektabilitas Ahok mencapai 66,8 persen. Sisanya, sebanyak 22,5 persen responden memilih tidak tahu dan tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan alasan tingginya elektabilitas Yusril dibanding dengan bakal calon lain yang di antaranya adalah sbb:
1.Yusril adalah bakal calon paling tegas yang menunjukkan sikap akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
2.Sejak awal Yusril sudah menyatakan ingin head to head dengan Ahok.
3.Yusril juga sudah blusukan untuk sosialisasi dengan warga di mana salah satu langkah nyatanya adalah dengan membela warga Luar Batang yang bisa dianggap sebagai manuver yang bisa diterima secara rasional.
Demikianlah hasil survei yang diungkapkan oleh Yunarto dalam rilis survei bertajuk "Siapa Berani Lawan Ahok?" di kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).