Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bisakah Yusril Kalahkan Elektabilitas Ahok Lewat Jalur Hukum?

29 April 2016   14:51 Diperbarui: 29 April 2016   15:58 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam acara itulah Yusril mengatakan berdasarkan penelitian (Yusril tidak menyebutkan nama lembaga surveynya), 45 persen warga Jakarta menghendaki pemimpin muslim. "Saya insya Allah paham betul, ingin melihat Jakarta damai, lebih islami, bukan berarti tidak hormati agama lain," katanya.

Di dalam acara tsb Mama Dedeh mengingatkan Yusril Ihza Mahendra agar tidak perlu banyak berjanji bila menjadi pejabat demi merayu pemilihnya (tempo.co.id).

Seperti telah dikatakan banyak orang bahwa memainkan isu agama untuk kepentinga politik sekarang ini sudah basi dan bukan jamannya lagi, karena rakyat sudah cerdas dalam memilih pemimpin secara objektif.

Apapun yang sudah dan akan dilakukan oleh Yusril tentunya bertujuan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya agar bisa menandingi Ahok dan kemudian partai-partai yang sudah dilamarnya akan mengusungnya untuk nyalon di Pilgub DKI 2017.

Pada prinsipnya popularitas dan elektabilitas hanya akan berhasil jika seseorang memang dikenal luas oleh masyarakat dan orang tsb sekaligus mendapat simpati masyarakat.

Dalam hal popularitas, nama Yusril tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi di dalam hal menarik simpati masyarakat Yusril justru terhambat oleh sifatnya sendiri yang sering menimbulkan antipati masyarakat.

Gaya bicaranya yang terkesan sombong dan meremehkan orang lain adalah salah satu contoh kegagalan Yusril dalam menarik simpati masyarakat. Dapat dikatakan dalam bidang psikologi politik, kemampuan Yusril masih jeblok. 

Jokowi saja pernah diremehkan Yusril dengan mengatakan: “Jangan mengelola Negara seperti mengelola warung.”  Yusril tidak sadar kalau saat ini partai yang didirikannya itu bagaikan warung yang tidak laku, dan itu menunjukkan kalau kualitas management partainya masih lebih buruk daripada management warung.

Tampaknya kelebihan Yusril satu-satunya jika dibandingkan dengan Ahok hanyalah dalam bidang hukum yang memang menjadi andalannya sebagai seorang pengacara. 

Karena itu saat ini dalam perkara-perkara hukum yang melibatkan Pemprov DKI, Yusril turun tangan sebagai kuasa hukum pihak yang bersengketa dengan Pemprov DKI.  Berikut ini adalah perkara-perkara hukum yang sedang ditangani Yusril sebagai pengacara pihak yang bersengketa dengan Pemprov DKI:

1.Bantargebang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun