Pada saat semangat Kokom sudah luntur untuk menulis di Komoasiana, secara iseng-iseng dan ogah-ogahan dia mencoba membuat tulisan yang simple dan terkait dengan masalah politik. Â Tulisannya Kokom tsb kebetulan membahas soal Ahok dan judulnya pun ada kata Ahok.
Masih dalam semangat yang sudah loyo dan ogah-ogahan setengah jam kemudian Kokom mencoba melihat kembali tulisannya di Kompasiana. Alhasil …. Kokom merasa surprise dan gembira, karena tulisannya memperoleh ribuan pembaca. Ada cukup banyak pembaca yang memberi nilai actual, inspiratif, dan menarik.  Kokom menjadi lebih surprise, GR, dan sangat bangga ketika beberapa waktu kemudian dia melihat tulisannya itu masuk golongan terpopuler.
Dalam benak Kokom timbul pemikiran dan pertanyaan: “Loh, membuat tulisan serius dan ilmiah kok gak dibaca banyak orang ?  Membuat tulisan iseng-iseng tentang Ahok  kok bisa dibaca banyak orang, dapat nilai tinggi dan bahkan masuk katagori terpopuler ?
Akhirnya Kokom sampai pada kesimpulan: Sebuah tulisan di Kompasiana yang bisa mendapat banyak pembaca adalah tulisan tentang politik. Tulisan tsb harus terkait dengan berita yang sedang menghangat. Â Tulisan tsb juga harus terkait dengan tokoh-tokoh atau politikus yang populer seperti Gubernur DKI, anggota DPR ? DPRD, partai ini, partai itu, partai anu, dsb. Â Sekalipun tulisan tsb tidak bermutu (menurut pikiran Kokom), tulisan tsb bisa dibaca banyak orang, mendapat nilai tinggi, Â dan masuk headline jika memenuhi criteria seperti yang diamati oleh Kokom.
@Kokom Menjadi Pengamat Kompasiana@
Kokom memang sejak awal ingin menjadi penulis yang hebat. Menurut pendapat Kokom Blog Kompasiana adalah blog yang hebat. Â Kokom pun berpedapat penulis yang hebat adalah penulis yang tulisannya banyak dibaca orang, mendapat nilai tertinggi, masuk golongan terpopuler, Â dan masuk headline di Kompasiana.
Nah, sejak itulah Kokom banyak menghabiskan waktunya dengan menjadi pengamat Kompasiana. Â Hal-hal yang menjadi focus pengamatan Kokom adalah siapakah penulis yang tulisannya paling banyak dibaca orang ? Siapakah penulis yang tulisannya mendapat nilai tertinggi ? Â Siapakah penulis yang tulisannya masuk katagori terpopuler dan masuk headline ?
Sekarang Kokom hafal benar dengan nama-nama penulis yang tulisannya sering memperoleh jumlah pembaca terbanyak, mendapat nilai tinggi, masuk katagori terpoler, dan masuk headline.
Kokom pun tak lupa mengkritisi jika ada penulis yang masuk katagori terpopuler lebih tinggi dari penulis lain yang jumlah pembacanya lebih rendah. Â Jika ada penulis yang tulisannya masuk headline orangnya itu-itu saja dia juga akan protes disertai kecurigaan tertentu terhadap admin.
Alhasil Kokom pun menjadi sangat rajin menulis di Kompasiana. Tujuannya adalah agar tulisannya di Kompasiana dibaca banyak orang, mendapat nilai tertinggi, masuk katagori terpopuler, dan masuk headline. Â Menurut pemikiran Kokom penulis seperti itulah yang bisa dikatakan hebat.
Suatu waktu Kokom menceritakan kepada saya bahwa dia saat ini banyak menghabiskan waktunya untuk membaca berita dan menulis di Kompasiana. Â Tak lupa dia juga memamerkan tulisannya yang banyak dibaca orang, masuk katagori terpopuler, mendapat nilai tinggi, dan masuk head line.