Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fahri Bilang: Saya Enggak Pernah Menyakiti Hati Orang (…Ah, Masa’?)

5 April 2016   15:00 Diperbarui: 5 April 2016   15:48 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                 [caption caption="Sumber foto: arrahman.com"]                                                                               [/caption]Di setiap lingkungan pergaulan, jika anda mengamati secara jeli maka anda akan bisa melihat keberadaan orang-orang yang berbuat salah tapi merasa tidak bersalah.

Jika kesalahan itu diumpamakan sebagai penyakit, maka berat ringannya penyakit tsb akan berada dalam beberapa tingkatan sbb: 1. Sering berbuat salah,  2. Sering berbuat salah tapi merasa tidak bersalah,  3. Sering berbuat salah tapi merasa tidak bersalah dan parahnya justru menyalahkan orang lain.

Ketika Presiden PKS, Sohibul Iman memecat kadernya Fahri Hamzah untuk semua jenjang keanggotaannya, reaksi Fahri adalah merasa tidak bersalah, bahkan tampaknya menyalahkan pihak yang memecatnya.

Merasa Tidak Salah dan Menggugat ke Pengadilan

Seperti telah menjadi berita, Fahri Hamzah berencana akan menggugat PKS ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 5 April. Dia merasa sama sekali tidak bersalah, baik sebagai kader maupun sebagai anggota atau pimpinan DPR. Fahri menuding pimpinan PKS saat ini, menjadikan struktur sebagai jalan menghabisi karir politik di partai yang turut ia dirikan 18 tahun lalu.

Mari kita simak pernyataan Fahri yang menunjukkan dirinya merasa tidak bersalah sama sekali: "Saya merasa bukan orang yang punya masalah. Saya enggak pernah menyakiti hati orang. Saya enggak pernah merugikan orang. Saya enggak pernah nginjak kaki orang. Saya enggak pernah mencuri. Saya enggak pernah macam-macam lah," jelas pria 44 tahun ini.

Mungkin perasaan tidak bersalah tsb disebabkan adanya sejumlah kolega terutama kader PKS yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia memberikan rasa simpati kepadanya.  Fahri menyebut kader merasa bingung mengapa sosok seperti dirinya tiba-tiba dipecat. Simpati pun ia dapatkan dari luar PKS.

Sayang sekali Fahri tidak berpikir untuk melihat kemungkinan bahwa mereka yang menaruh simpati kepadanya tsb sebenarnya merasa kasihan melihat nasibnya yang telah di PHK dari PKS, dan mereka belum tentu menganggap Fahri berada dalam posisi yang benar.

Sulit Menang

Terkait dengan niat Fahri yang ingin tetap mempertahankan posisinya lewat jalur hukum, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS siap menghadap tuntutan tsb. Ketua Departemen Hukum DPP PKS Zainudin Paru mengatakan pihaknya sudah menyiapkan konteks jawaban dari tuntutan yang diajukan Fahri Hamzah di pengadilan.

"Pada intinya DPP PKS sudah siap menghadapi gugatan hukum yang akan dilakukan. Demikian juga kami sudah punya jawaban tentang apapun konteks yang diajukan saudara Fahri Hamzah di pengadilan. Semua jawaban itu sudah ada," kata Ketua Departemen Bidang Hukum DPP PKS Zainudin Paru saat jumpa pers di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).

Menurut Zainudin PKS punya pengalaman yang sama ketika dulu menghadapi gugatan Yusuf Supendi yang tidak menerima pemecatan dari keanggotaan PKS. Saat itu, Zainudin bertindak sebagai kuasa hukum DPP PKS, dan di pengadilan itu PKS menang.

Seperti diketahui, surat keputusan pemecatan Fahri dikeluarkan pada Jumat (1/4). Surat keputusan ini merupakan hasil rekomendasi Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS. Dalam keterangan itu, eks Wakil Sekjen PKS itu dinilai melanggar disiplin organisasi dan tak patuh terhadap kebijakan partai.

Di lain pihak, Fahri tampaknya yakin jika pemecatan atas dirinya tidak akan serta merta membuatnya berhenti dari keanggotaan PKS.  Menurutnya ketika proses hukum berjalan, dan sengketa partai berjalan, semuanya status quo sehingga ia tidak bisa langsung dieksekusi.

Fahri boleh saja yakin menang, akan tetapi jika melihat nasib Yusuf Supendi yang citranya relatif jauh lebih baik dari Fahri ternyata kalah di pengadilan, tampaknya Fahri akan mengalami nasib yang sama.

Jakarta, 4-4-2016

Salam Dari Abdi Dharma

Sumber: detik.com & metronews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun