Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kritik Tokoh Masyarakat terhadap Mobil Mewah Para Pejabat

4 Januari 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai sekarang pemberian fasilitas mobil “Toyota Crown Royal Saloon, seharga Rp.1,3 miliar untuk para menteri KIB II (Kabinet Indonesia Bersatu II) dan anggota DPR masih menimbulkan kritik dari berbagai tokoh masyarakat. Pada intinya kritik tsb menyimpulkan bahwa para pejabat pemerintah tidak memiliki sense of crisis.

Rasanya berbagai kritik tsb cukup penting untuk dicermati sebagai salah satu bahan untuk menilai sejauh manakah kualitas dari para pejabat tsb dari sisi kesederhanaan hidup dan kepekaan mereka terhadap penderitaan rakyat.

Untuk maksud yang sama, tampaknya cukup bermanfaat juga kalau kita mencermati bagaimana tanggapan dari para pejabat yang telah menerima pembagian mobil mewah tsb. Tanggapan tsb ada yang bernada malu-malu tapi mau, ada yang idealis, ada yang berterima kasih, dan tampaknya ada juga yang justru terkesan sedikit kurang puas.

Berikut ini adalah kritik dan tanggapan dari beberapa tokoh masyrakat dan pejabat yang menerima pembagian mobil mewah tsb.

1. Komentar Abdullah Dahlan (ICW)

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) ini menyatakan, pemberian mobil mewah bagi pejabat negara itu merupakan tindakan pemborosan ang¬garan negara. Patut diduga juga adanya dugaan korupsi dalam penganggaran dan pengadaannya.

“Dari aspek penyusunan anggaran kami menilai penga¬da¬an ini bermasalah. Selain melukai pera¬saan masyarakat, juga melanggar ketentuan Menteri Keuangan,” katanya.

Menurutnya, pengadaan mobil ini juga tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 64/PMK.02/2008 mengenai Standar Biaya Umum Anggaran 2009. Disebutkan, biaya tertinggi pengadaan dinas pejabat adalah Rp 400 juta per unit.

2.Komentar Syafii Maarif (Mantan Ketua Umum Muhammadiyah)

"Pejabat itu tak perlu pakai mobil yang mewah-mewah. Ini menunjukkan hati nuraninya masih lemah di tengah bangsa yang miskin," kata Syafii seusai menghadiri pertemuan terkait ulang tahun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (29/12/2009) di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.

Lebih jauh Syafii menyarankan agar para pejabat menggunakan mobil yang lebih murah dan merakyat ketimbang mobil yang harganya selangit itu. "Mereka pakai 'Kijang' saja. Masyarakat masih banyak yang miskin, jadi pejabatnya tak boleh bermewah-mewah," tandasnya.

3. Komentar Tifatul Sembiring (Menkominfo)

"Saya rasa kalau mewah ya tidak pantas. Tetapi kata Pak Hatta (Hatta Rajasa, Menko Perkonomian) mobilnya tidak mewah, lebih sempit dari Camry," kata Tifatul kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/12/2009).

Saat ditanya apakah dia akan menolak Toyota Crown sebagai mobil dinasnya, Tifatul mengaku belum tahu. Dia akan mencari tahu dulu apa benar Toyota Crown itu mobil mewah atau bukan. Mengherankan juga kalau Tifatul tidak tahu apakah mobil tsb termasuk mewah atau tidak.

4.Marzuki Alie (Ketua DPR )

Menurut Marzuki, jatah mobil dinas bagi para pejabat merupakan hal yang wajar. "Tadinya saya enggak mau pake karena pasti rame. Benar saja. Namun, mobil yang sebelumnya kan sudah lima tahun," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini.

Di sisi lain Marzuki merasa mobil barunya masih kalah nyaman dibandingkan Mercedes-Benz yang dibelinya sendiri. "Rasanya masih bagus mobil Mercy saya kok," katanya sambil tersenyum.

Marzuki berkilah kalau sebenarnya ia mau menolak, tapi karena menghargai pemberian Presiden, akhirnya dia pun menerima mobil mewah tersebut. "Ya mobil negara dikasih, harus pakai, ya gimana lagi. Barang sudah dibeli gimana menolak, tadinya memang tidak mau pakai," kata politisi Partai Demokrat ini.

Marzuki menilai sudah sewajarnya pejabat negara mendapat mobil baru. "Wajarlah, mobil yang sekarang sudah lima tahun," kilahnya.

5. Taufik Kiemas

"Dikasih pemerintah ya terima saja. Tidak berpura-puralah, orang dari negara. Dianggap aja dari rakyat. Kalo dikasih, aku terima," kata Taufik kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (28/12/2009) petang.

6. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)

"Kita ingin suasana yang dibangun suasana sederhana. Itu diimpelementasikan. Jangan berganti kendaraan mewah pada saat seperti ini. Pesan yang sampai di masyarakat menjadi keliru. Secara accounting memang bisa dipertanggungjawabkan, tapi bagaimana dengan rasa keadilan masyarakat," kata Anies, Selasa (29/12/2009) di Jakarta.

7. Sudi Silalahi ( Mensekneg)

Menurut Sudi Silalahi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mengganti sejumlah mobil pejabat tinggi negara dengan Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc.

Mensesneg Sudi Silalahi membantah harga mobil mewah itu senilai Rp 1,3 M. "Nggak sampai Rp 1,3 miliar. Itu di bawah Rp 1 miliar. Jangan dibesar-besarkan," kata Mensesneg Sudi Silalahi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Senin (28/12/2009).

Menurut Sudi, mobil dengan tipe yang sama juga sudah dipakai oleh Pangdam dan Kapolda di tiap provinsi. "Malah tampilan jauh lebih bagus," ujarnya.

8. Lukman Hakiem (Wakil Ketua Dewan Pakar DPP PPP)

Lukman melontarkan kritik yang cukup keras, Menurutnya pembagian mobil dinas baru Toyota Crown Royal Saloon kepada para menteri KIB II dan para pejabat tingi negara membuktikan pemerintahan SBY benar-benar tidak peka. SBY yang berkomitmen mengawal program penghematan nasional dinilai hanya pandai beretorika tanpa aksi nyata.

"Nikmat kekuasaan seringkali menghilangkan kepekaan seorang pemimpin. Ini buktinya kalau kekuasaan menumpulkan kepekaan. Ini membuktikan SBY tidak punya komitmen penghematan, hanya pandai beretorika," kata Wakil Ketua Dewan Pakar DPP PPP Lukman Hakiem kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/12/2009).

Selain itu Lukman menyatakan hal yang cukup penting yaitu seharusnya SBY dapat meniru kesederhanaan para pemimpin di Iran dan India. Mereka rela menggunakan kendaraan dinas yang apa adanya tanpa bermewah-mewah.

9. Gusti Muhammad Hatta (Menneg Lingkungan Hidup)

Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta berterima kasih kepada Presiden SBY atas pemberian mobil baru, Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc tsb.

Hal ini disampaikan Gusti saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, (28/12/2009).

"Terima kasih kepada Bapak Presiden atas mobilnya," ungkap Gusti.

10. Endang Rahayu (Menkes)

Tampaknya Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih sepertinya tak ambil pusing dengan kebijakan pemerintah mengganti seluruh mobil pejabat tinggi negara dengan Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc seharga Rp 1,3 miliar. Menkes akan menerima mobil mewah tersebut, jika memang itu kebijakan pemerintah.

"Saya hanya menerima, ya terima saja," kata Menkes usai peringatan Hari Ulang Tahun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kantor Departemen Dalam Negeri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (28/12/2009).

11.Hatta Rajasa (Menko Perekonomian)

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berpendapat mobil barunya, Toyota Crown Royal Saloon, lebih sempit dibandingkan dengan mobil lamanya, Toyota Camry.

"Mobilnya lebih kecil dari yang dulu, dalamnya kita lihat tuh lebih sempit," kata Hatta saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, siang ini (28/12/2009).

13. Fadjroel Rahman (Ketua Kompak)

Ketua Komisi Masyarakat Sipil Antikorupsi / Kompak) Fadjroel Rahman menyatakan bahwa pemberian mobil mewah ini adalah kado terburuk bagi rakyat Indonesia.

"Kenapa pemerintah tak menganggarkan dana untuk, misalnya, memperbaiki sekolah yang rusak. Menyantuni rakyat Indonesia yang masih miskin? Tapi, begitu mudahnya pemerintah memberikan fasilitas para pejabat negara yang sudah kaya, diberi mobil mewah? Apa ini bisa dikatakan pemerintah yang pro rakyat," papar Fadjroel kepada Persda Network, Senin (28/12/2009).

14.Mabruri (Jubir PKS)

Tampaknya Menkominfo yang mengaku tidak tahu apakah mobil Toyota Crown itu termasuk mewah atau tidak perlu menyimak pernyataan jubir PKS ini.

"Toyota Crown seharga Rp 1,3 miliar memang mewah untuk ukuran sebagian besar rakyat Indonesia, termasuk warga PKS," demikian kata Mabruri di Jakarta, Senin (28/12/2009).

Selanjutnya menurut Mabruri, bagi menteri PKS untuk menerima atau tidak diserahkan kepada masing-masing individu.

15.Permadi SH (Anggota Dewam Pembina Gerindra)

Komentar paling keras terlontar dari Permadi SH. Dia menyatakan: “Siapa yang melihat mobil 1,3 miliar di jalan, Lempari saja dengan tahi. Sudi Silalahi telah melakukan kebohongan publik dengan mengatakan mobil itu hanya Rp.800 juta. Rakyat sudah muak dengan kebohongan.”(Koran Nonstop, 4/01-2010)

Sekali lagi komentar dan kritik dari beberapa tokoh masyarakat dan pejabat penerima mobil mewah tsb, sedikit banyaknya bisa dijadikan bahan penilaian terhadap kepemimpinan para pejabat Negara saat ini.

Menurut saya, karena mobil tsb dibeli dengan uang rakyat, maka sebenarnya rakyatlah yang lebih layak untuk memberi komentar. Untuk itu para pembaca bisa membuat postingan khusus tentang hal tsb atau memberi komentar di blog ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun