Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kita Anak Peradaban, Ketahuilah Pentingnya Pendidikan

9 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 9 Desember 2020   12:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teaterikal di Taman Kediri (dokpri)

Teaterikal di Taman Kediri (dokpri)
Teaterikal di Taman Kediri (dokpri)
Jika ada yang mengatakan jalanan hanyalah sebidang lahan yang dijadikan sebagai jalan untuk roda dua dan empat, serta para pejalan, saya katakan itu sangat keliru. Kenapa saya katakan keliru? Karena tanpa kita sadari jalanan adalah sekolah yang paling besar dan memiliki ruang yang begitu banyak. Makanya, banyak orang menggunakan jalan sebagai lahan untuk mengembangkan kreativitasnya. Sebab, jalanan adalah sekolah yang paling mahal, dan segalanya bisa didapatkan di jalanan.

Selama berada di beberapa kota dalam kesibukan bekerja. Saya sering menyempatkan diri untuk melakukan kelana ke berbagai tempat, guna untuk mencari pengalaman dan teman. Suatu ketika saya pergi ke salah satu taman, di mana pada taman tersebut terdapat begitu banyak orang, ada yang main teater, ada yang berpuisi, bernyanyi dan lainnya. Saya pun bergegas menuju ke taman itu.

Dari tempat ini, saya mulai menaruh mimpi sebagai seorang penulis. Saya pun mulai merangkai kata-kata menjadi puisi, mulanya sih agak belepotan, karena belum tahu teknis penulisan itu seperti apa, hehehehe..... Tapi, satu hal yang saya dapatkan adalah keberanian untuk menulis. Lalu, perlahan-lahan saya mulai belajar tentang cara penulisan sebuah tulisan yang baik itu dari tempat yang membuat saya bermimpi untuk menjadi seorang penulis.

Alhasil, "maaf" sudah beberapa kali saya mengikuti antologi puisi bersama para penyair di luar daerah. Bagi saya, ini kebanggaan tersendiri untuk saya. Karena, apa yang saya lakukan berbuah manis.

Dari pelajaran di atas, saya ingin adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah (SMP/SMA) belajarlah! jangan sampai merasa bosan. Karena, ilmu yang kita dapatkan hari ini akan menentukan masa depan kits. Sebab, mimpi adalah impian kita, maka raihlah. Dengan cara apa ? Dengan cara belajar dari siapapun, dengan teman, sahabat, Saudara dan lain sebagainya.

Kemudian, untuk adik-adik yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ( SMA /SMK/ MA ) mimpi kita ditentukan saat menaruh kaki di depan pintu gerbang sekolah, belajarlah dengan giat. Sehingga, saat lulus nanti, kamu bisa bersaing menuju ke Perguruan Tinggi, bila perlu Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, sebagai penuntun jalan menuju impian tersebut.

Dan seterusnya untuk rekan-rekan yang menyandang status Mahasiswa. Tolong jangan menjadi Mahasiswa yang memburu gelar sarjana. Karena, selangkah lagi akan menjadi orang yang benar-benar orang. Dimana kita akan menghadapi pelbagai rintangan. Memang sejatinya hidup seperti itu.

Ingat, dalam setiap perjalanan pasti ada persoalan. Hadapi segalanya, sebab pemenang adalah orang yang berani menerima tantangan.

Pondasi dari Impian Adalah Pendidikan.

Ya, itu yang semua kita ketahui bersama. Sebelum menaruh mimpi terlalu tinggi, pahami terlebih dahulu perihal pendidikan. Segalanya butuh proses panjang untuk meraih mimpi itu sendiri, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Intinya, semua kita tanamkan niat dalam diri kita masing-masing untuk melangkah untuk meraih impian tersebut.

Meskipun impian diidentikkan dengan hayalan, paling tidak semua kita menaruh satu tujuan untuk diraih. Walaupun banyak sekali rintangan yang akan datang menghadang langkah kaki kita. Namun, jangan pernah gentar, tetaplah melangkah ke depan, rintangan hanyalah secuil ujian yang diberikan oleh Tuhan. Maka, kuatkan langkah dengan iringan doa, tetap bersabar, dan kobaran semangat juang jangan sampai padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun