Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kisah Bocah Ndeso yang Menjadi Duta Wisata Tingkat SMK

17 November 2020   13:13 Diperbarui: 18 November 2020   16:25 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Azis (acara sumpah pemuda tahun 2014)

Mendengar usulan dari guru, sebenarnya saya tidak percaya diri. Karena melihat beberapa referensi video fashion abang none, di sana ada beberpa pertanyaan juri yang di lontarkan ke pesertanya. Ada yang menggunakan Bahasa Inggris. Sesangkan saya? Bahasa Inggris hanya Tahu yes or no.

Tapi, guru yang mengusulkan saya tetap memaksa harus ikut. Hmm apa boleh buat, dari pada dapat nilai merah. Akhirnya saya mengiyakan usulan tersebut.

Tak terasa hari H sudah di depan mata. Tak ada latihan kemistri juga dari sang "Galuh". Saya hanya pesan "mbak nanti ikuti alurnya saja ya, jalan fashion seperti yang kita lihat saja, dan kalau saya tidak bisa menjawab bahasa Inggris cepat tanggapi ya". Banyak bicara hanya bertujuan untuk mengalih-alih kan rasa grogi saya.

Dan akhirnya nomor urut 27 dipanggil. Panji dan Galuh dari SMKN 1 Ngasem segera menaiki panggung fashion. Berjalan dengan gagah bak kesatria Panji Asmarabangun dan lenggak lenggok pinggul Galuh Candrakirana. Entah karena apa pikiran saya muncul untuk menontonkan hal yang berbeda.

Dengan percaya diri, di hadapan juri dan ratusan penonton. Saya berjongkok dengan kaki kanan di belakang dan kaki kiri di depan. Galuh Ngasem ini cepat tanggap juga, dia langsung duduk di pangkuan kaki kiri saya. Tak disangka ratusan penonton memberikan tepuk tangan dan 3 juri geleng-gelem kepala sambil tersenyum.

"Belum, ini belum berakhir mbak"

Bisik saya kepada Galuh, saat melihat gerak gerik dia yang menandakan senang. Saya tak mau dia hilang konsentrasi.

Setelah tepuk tangan dari penonton berhenti, saya dan galuh segera berdiri dan memberi hormat kepada juri. Dan memasuki tahap selanjutnya yaitu tanya jawab. Saat itu juga saya merasakan panas dingin.

Setelah galuh menyelesaikan tanya jawab yang kurang begitu lancar. Giliran saya maju kedepan untuk menghadapi pertanyaan sang juri.

Juri Pertama

Saya sangat terkejut ketika saya benar-benar fokus melihat ke meja Juri. Dari 3 juri tersebut ada 1 yang mengenal saya, beliau adalah juri yang menjadikan aktor terbaik di lomba teater sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun