Sesuai janji saya kepada salah satu Kompasianer idola saya yaitu bapak Zaldy Chan. Perihal saran beliau tentang artikel saya sebelumnya yang berjudul (Tentang Syair, Sajak, Puisi dan Kiat Menulis bagi Pemula)
Ketika setelah membaca artikel saya tersebut. Pak Zaldy Chan langsung memberikan masukan sperti ini,
"Alangkah baiknya jika diberi sedikit penjelasan satu-persatu tentang istilah Distikon, Quatrein, dan Haiku, pun juga contohnya"
Memang saat itu saya sengaja tidak memberi penjelasan dan contoh tentang beberapa jenis puisi tersebut. Karena saya akan menulisnya di sini. Maklumlah penulis pemula harus banyak waktu untuk menemukan ide. Jika ada ide satu juga harus dibagi-bagi. Hehehe
 Mengenal Jenis-Jenis Puisi Baru
Ketika berbicara tentang puisi, mungkin tak akan ada habisnya. Mengingat kita banyak menjumpai berbagai bentuk puisi. Ada yang panjang, ada yang sedengan, ada yang pendek, bahkan ada yang satu bait. Tak ada masalah, sebab puisi era sekarang sudah bebas mengekpresikan.
Tapi, tak ada salahnya juga kan, Jika saya harus menuliskan jenis puisi ini? Siapa tau juga bermanfaat. Siapa tau juga masih banyak yang di luar sana ingin belajar puisi.
Berbicara puisi baru sebenarnya tak jauh beda dengan jenis puisi lama. Yang dikenal dengan suluk, syair, mantra, dan pantun. Karena disebut puisi lama, saya juga jarang menemukan itu.
Sama dengan puisi lama. Puisi baru ternyata ada beberapa jenis puisi, setelah dibedakan jenis puisi menurut bentuk dan isinya. Seperti Distikon, Quatrein, Balada dll. Sehingga banyak juga penulis puisi sekarang yang berbeda-beda bentuk genrenya.
Macam-macam Jenis Puisi Baru Menurut Bentuknya
1. Puisi Distikon
Puisi Distikon adalah bentuk jenis puisi baru. Yang terdiri dari 2 baris setiap baitnya. Biasanya puisi jenis ini akan beirama a-a atau b-b.