Sistem pendidikan yang didominasi oleh kekuasaan sering kali menimbulkan ketidakadilan, baik dalam bentuk diskriminasi sosial, ekonomi, atau budaya. Dalam menghadapi hal ini, bimbingan konseling bisa menjadi agen perubahan dengan mengajarkan siswa tentang nilai-nilai keadilan sosial, hak asasi manusia, dan toleransi. Dengan memahami nilai-nilai ini, siswa dapat menumbuhkan sikap empati dan solidaritas terhadap mereka yang terpinggirkan atau terdiskriminasi.
Bimbingan konseling yang fokus pada pendidikan nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia dapat mempersiapkan generasi muda untuk melawan segala bentuk ketidakadilan dan mempromosikan dunia yang lebih inklusif dan beradab.
4. Menciptakan Ruang Aman untuk Perubahan Sosial
Salah satu tantangan terbesar dalam perlawanan terhadap hegemoni kekuasaan adalah menciptakan ruang di mana individu merasa aman untuk berbicara dan beraksi. Dalam hal ini, bimbingan konseling dapat menciptakan ruang aman bagi siswa untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, dan ide mereka tanpa takut dihukum atau ditekan.
Dengan ruang aman ini, konselor dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi ketidakadilan, mencari solusi yang konstruktif, dan bahkan mengorganisasi perubahan dalam lingkungan mereka, baik di sekolah maupun masyarakat luas. Ruang ini tidak hanya memberi kesempatan bagi siswa untuk berkembang, tetapi juga untuk memperjuangkan hak mereka dan melawan tekanan dari kekuasaan yang menindas.
Bimbingan konseling memiliki peran yang sangat strategis dalam mengatasi hegemoni kekuasaan yang sering kali merugikan individu dan kelompok, terutama dalam konteks pendidikan. Melalui pendekatan yang memberdayakan siswa untuk berpikir kritis, berbicara, dan bertindak secara demokratis, bimbingan konseling dapat menjadi alat untuk perlawanan terhadap dominasi yang menekan kebebasan individu. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan keadilan sosial dalam layanan bimbingan konseling, kita dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran kritis terhadap kekuasaan dan mampu berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan setara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI