Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menulis Mayor Bersama Sang Maestro

21 Januari 2023   05:51 Diperbarui: 21 Januari 2023   08:36 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Bersama Sang Maestro. Mungkin judul ini sebuah mimpi yang tak semua orang bisa belajar bersama narasumber hebat malam ini.

Mengejutkan, sore hari melihat grup Whatsapp KBMN PGRI 28 mulai ramai. Ternyata ada kabar kalau malam ini kita akan kedatangan seorang narasumber hebat dan berpangkat Mayor. Prof. Eko Indrajit merupakan penulis buku yang dikategorikan Mayor. Kali ini, Ibu AAM Nurhasanah yang memandu acara dengan Prof. Eko Indrajit. Pertemuan ke-6 Gelombang ke-28. Jumat, 20 Januari 2023.

Pertama, ucapan salam terucap dari Prof. Eko Indrajit.

"Selamat malam teman-teman tercinta. Semoga semua dalam keadaan sehat. " Sapa Prof Eko Indrajit, di grup KBRN.
Sebuah kehormatan bisa bersilaturahmi dan belajar dari tokoh nasional itu sangat membanggakan.

" Saya yakin, Teman-teman sudah mendengarkan banyak cerita dari teman-teman guru penulis yang hebat-hebat. " Ujar, Prof, Eko Indrajit mengawali presentasinya malam ini.

Dalam kesempatan pertama, Prof Eko Indrajit memberikan semangat kepada para peserta dan menceritakan pengalamannya yang menghasilkan banyak tulisan.

"Bu Aam adalah salah satu penulis yang hebat dan mandiri (ini bukan pesan sponsor, tapi kenyataan, he... he... he...), "tulis Prof eko Indrajit, sambil tertawa dalam komennya.

Menurut Prof Eko, pengalaman menjadi penulis buku Mayor, yakni, bagaimana beliau memulai karyanya dan bisa diterbitkan di penerbit nasional. Dan karya tulisan yang beliau hasilkan kurang lebih sebanyak 121 buku Mayor.

"Hingga saat ini, saya menghitung telah menulis kurang lebh 121 buku mayor semenjak saya selesai kuliah.
Kalau artikel, saya sudah menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris"Curhatnya.

Ternyata, sang maestro senang menulis semenjak Sekolah Dasar. Namun tulisan pertamanya baru diterbitkan majalah ketika beliau duduk di bangku SMP.

Menurut nya, alasan Prof Indra senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain, Sehingga, kebiasaan tersebut menjadi sebuah rutinitas dan lama-lama jadi ketagihan menulis. 

"Saya merasa bahwa semakin saya banyak membaca buku dan menonton televisi (dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginan saya untuk menulis." Ungkapnya.

Diketahui, Buku Mayor pertama yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi.

"Sepuluh buku pertama saya isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu." Tutur beliau, memompa semangat peserta.

Awalnya, Prof. Eko Indrajit, tidak menduga jika banyak oraang yeng tertarik dan membelinya. Sehingga, membuat beliau kecanduan sehingga akhirnya jadi ketagihan menulis.

Bukan hanya itu, hal lain yang membuat motivasi menulis muncul lebih besar adalah banyaknya SMS yang masuk diHandphonenya, dulu belum ada whatsapp yang masuk ke nomor HP beliau, dan isinya hanya mengucapkan terima kasih atas buku yang Prof Eko buat. 

"Tentu saja hal tersebut membesarkan hati, dan saya merasa hidup saya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang saya tulis." Ucapnya.

Menurut, Prof Eko Indrajit ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, dan beliau memutuskan untuk menjadi youtuber, Setiap hari saya membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional).
Dan alhasil, dari 30 guru yang berniat bergabung, 19 buku diterbitkan.

"Dan dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ." 

Dan, hingga saat ini kalau tak salah sudah lebih dari 60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI.

"Nah pada kesempatan baik ini, saya ingin mengajak guru-guru yang tertarik untuk menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri." Lanjut Prof. Eko menyemangati.

Namun kali ini agak berbeda, modelnya. Saya akan kasih SEBUAH TEMA, kemudian dengan bimbingan saya dan bu Aam anda mendalami tema tersebut sehingga menjadi buku.
"Tema saya yang akan membagikan. Yang penting anda berniat serius untuk menulis." Harapnya.

Dokumentasi KBMN. 
Dokumentasi KBMN. 

Prof Eko Indrajit menargetkan, agar semua tulisan bisa masuk ke penerbit.

"Target saya untuk angkatan ini adalah buku-buku sudah masuk ke penerbit. untuk dikurasi SEBELUM Idul Fitri. Ada yang berminat? Silahkan bu Aam mulai menanyakan kepada teman-teman tercinta." Tantang, Prof. Eko Indrajit.

Mengakhiri materi, Prof. Eko Indrajit berpesan agar semua peserta diajak untuk mengikuti kelasnya dan kelas itu akan dimulai pada tanggal 25 Januari Tahun 2023.

"Sampai sini dulu. Kalau ingin menuliskan buku yang diterbitkaan mayor, anda harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR." Ujarnya.

Jadi kita menulis BUKAN UNTUK DIRI SENDIRI, tapi UNTUK ORANG LAIN.
Contoh nya, Classroom Design and Management
Community Based Learning
Computer-Based Assessment
Competency-Based Learning
Computer-Adaptive Assessment
The 21st Century Learning Skills

Menurut Prof Eko Indrajit, semua yang beliau berikan untuk dijadikan refrensi pemikiran jika kita akan menulis buku mayor.

"Itu adalah judul2 yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah jaman sekarang" Ucapnya.

Menulis, tidak perlu berfikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.

"Makannya dulu kalau bu Aam masih ingat, saya lebih senang mengajak rekan-rekan guru untuk BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI. Kalau saya terbalik, langsung EKSEKUSI di bawah bimbingan saya, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan." Tambah, Prof Indrajit melengkapi komentarnya.

Saran Prof indra, jika ingin masuk buku kategori Mayor maka anda  cari judul yang bagus dan membuat penasaran pembaca.

"Carilah judul yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya." Tutup beliau, mengakhiri presentasi-nya.

Ucapan Terima kasih disampaikan sebesar-besarnya Prof
Eko Indrajit, untuk para peserta KBMN PGRI 28.

"Bu Aam, dan sahabat-sahabat guru ku tercinta. Terima kasih ya untuk kebersamaan kita malam ini. Sukses untuk anda semua. Tetap jaga kesehatan. Saya tunggu di kelas Januar Berseri ya.... love you all..... byeeeeeeeeee......." Tulis beliau.

Terima kasih banyak Ilmunya Prof. Eko Indrajit, seorang maestro yang  telah meluangkan waktunya bersama kami. Tak banyak kata yang bisa saya sampaikan semoga saya bisa mengikuti kelas beliau dan mulai berbenah diri untuk lebih baik lagi kedepannya. Bagi pembaca, ikuti kelas KBMN PGRI sampai tuntas yah. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun