Gelandang bertahan City, Rodri, yang menerima umpan dari arah depan, mencoba agak menarik mundur akibat pressing ketat dari pemain tengah Tottenham, Rodrigo Bentancur. Melihat Rico Lewis yang berada di tengah dan agak kosong, Rodri pun segera mengumpan bola kepadanya.
Mengetahui umpan pendek itu, Pierre-Emile Hojbjerg yang berada cukup dekat dengan Lewis secara mendadak menekan bocah 18 tahun itu dan berhasil mengintersep bola. Dia mendapatkannya dan tanpa basa-basi mengumpan ke arah Kane yang lepas dari penjagaan.
Walhasil, Kane sukses memfinalisasi peluang tersebut dengan kaki kanannya. Dan keunggulan 1-0 untuk Tottenham hingga turun minum.Â
Gol tersebut menjadi sesuatu yang indah bagi Kane. Dia menjadi orang ketiga yang masuk ke dalam list para pemain pencetak 200 gol di liga Premier Inggis, mengikuti dua legenda hidup lainnya, Wayne Rooney (208 gol) dan Alan Shearer (260).
Saling tukar-menukar serangan dan pemainan sangat alot terjadi di babak pertama. Terbukti, dua pemain Spurs, Bentancur dan Cristian Romero, mendapatkan kartu kuning berturut-turut pada 23' dan 26'. Mereka perlu bermain lebih hati-hati di babak kedua, setelah diganjar kartu kuning oleh wasit Andrew Madly.
Babak selanjutnya pun dimulai, tidak ada cukup pembeda yang berarti untuk kedua tim.Â
City masih dengan masalah lamanya, sulit untuk mengkreasikan peluang. Oleh karenanya, Guardiola memutuskan untuk mengganti Riyad Mahrez pada 59', dengan jenderal lapangan tengah City, Kevin De Bruyne.Â
Sialnya, De Bruyne juga belum bisa memberikan perubahan signifikan. Sang manajer pun memasukkan kembali pemain tengah lain, Ilkay Gundogan pada 84'.Â
Belum ada yang spesial dari City. Tidak ada gol penyama kedudukan yang tercipta. Erling Haaland yang biasanya menjadi bintang laga, kali ini seperti tidak terlihat keberadaannya.Â