The Lilywhites sukses gagalkan niat Manchester City untuk mencuri poin di Tottenham Hotspur Stadion dengan skor tipis 1-0 (05/02/2023)
City memulai permainan dengan formasi yang tidak seperti biasanya. Lazimnya, City bermain dengan 4-3-3, namun kali ini Pep bereksperiman dengan memainkan 3-2-4-1.  Adapun Tottenham bermain normal saja dengan 3-4-2-1, dimana Harry Kane tampil sebagai striker tunggal.
Yang sedikit berbeda dari Tottenham adalah tanpa adanya sang manajer, Antonio Conte, di tepi lapangan untuk memberikan komando kepada Son dkk. selama jalannya pertandingan. Peran Conte diganti oleh tangan kanannya di klub, Cristian Stellini.
Apabila melihat permainan Tottenham yang tetap atraktif dan berani, ketidakhadiran Conte ternyata bukan lah masalah besar. Apalagi mereka diuntungkan karena bermain di depan para pendukung sendiri.Â
Para suporter mampu memberikan dorongan dan semangat, yang mana untuk saat ini dirasa sanggup menggantikan peran Conte sebagai berperan sebagai motivator bagi anak asuhnya.
Tipikal City, mereka selalu berupaya menguasai bola dan menekan di area lapangan lawan. Namun, Tottenham terbilang cukup baik dalam melakukan zone marking. Gelandang the Blues tampak kesulitan untuk memberikan umpan ke lini depan karena penjagaan area yang solid dan pressing ketat dari para pemain Tottenham terhadap lini serang City, yang dimotori oleh Grealish, Haaland, dan Mahrez.
Dominasi City di babak pertama pun terlihat hanya sebatas umpan antar lini dan pemain. Mereka sebetulnya cukup berusaha untuk menciptakan peluang, seperti membuat crossing ke kotak penalti dan beberapa tembakan. Namun sayang, itu tidak sampai menyulitkan kiper sekaligus kapten Spurs, Hugo Lloris.
Dalam segi ancaman, the Lilywhites dirasa lebih menguasai. Meskipun mereka hanya sesekali melakukan pergerakan ke depan, namun itu tampak langsung mengobrak-ngabrik pertahanan City. Transisi antara menyerang dan bertahan dari pasukan Guardiola yang kurang rapih, merupakan sasaran empuk bagi serangan balik Tottenham.
Kacaunya lini pertahanan City akhirnya terlihat saat baru berjalan seperenam laga. Kejadian itu diawali karena gagalnya proses build up dari lini tengah dan belakang skuad Citizens.Â
Gelandang bertahan City, Rodri, yang menerima umpan dari arah depan, mencoba agak menarik mundur akibat pressing ketat dari pemain tengah Tottenham, Rodrigo Bentancur. Melihat Rico Lewis yang berada di tengah dan agak kosong, Rodri pun segera mengumpan bola kepadanya.
Mengetahui umpan pendek itu, Pierre-Emile Hojbjerg yang berada cukup dekat dengan Lewis secara mendadak menekan bocah 18 tahun itu dan berhasil mengintersep bola. Dia mendapatkannya dan tanpa basa-basi mengumpan ke arah Kane yang lepas dari penjagaan.
Walhasil, Kane sukses memfinalisasi peluang tersebut dengan kaki kanannya. Dan keunggulan 1-0 untuk Tottenham hingga turun minum.Â
Gol tersebut menjadi sesuatu yang indah bagi Kane. Dia menjadi orang ketiga yang masuk ke dalam list para pemain pencetak 200 gol di liga Premier Inggis, mengikuti dua legenda hidup lainnya, Wayne Rooney (208 gol) dan Alan Shearer (260).
Saling tukar-menukar serangan dan pemainan sangat alot terjadi di babak pertama. Terbukti, dua pemain Spurs, Bentancur dan Cristian Romero, mendapatkan kartu kuning berturut-turut pada 23' dan 26'. Mereka perlu bermain lebih hati-hati di babak kedua, setelah diganjar kartu kuning oleh wasit Andrew Madly.
Babak selanjutnya pun dimulai, tidak ada cukup pembeda yang berarti untuk kedua tim.Â
City masih dengan masalah lamanya, sulit untuk mengkreasikan peluang. Oleh karenanya, Guardiola memutuskan untuk mengganti Riyad Mahrez pada 59', dengan jenderal lapangan tengah City, Kevin De Bruyne.Â
Sialnya, De Bruyne juga belum bisa memberikan perubahan signifikan. Sang manajer pun memasukkan kembali pemain tengah lain, Ilkay Gundogan pada 84'.Â
Belum ada yang spesial dari City. Tidak ada gol penyama kedudukan yang tercipta. Erling Haaland yang biasanya menjadi bintang laga, kali ini seperti tidak terlihat keberadaannya.Â
Ujung tombak City tersebut diketahui tidak memiliki sentuhan sama sekali, apalagi membuat tembakan ke gawang lawan. Ini menjadi yang pertama kalinya bagi dia tanpa membuat shot pada satu laga di Liga Premier Inggris, dan terulang lagi untuk di semua ajang kompetisi setelah terakhir kali dia tidak membuat tendangan ke gawang sejak pertandingan 2,5 tahun lalu.Â
Semua anak asuh Guardiola tampaknya sedang underperform di laga ini.
Di babak kedua, jual-beli serangan sebetulnya tidak terelakkan, begitu juga dengan kontak keras antar pemain, baik fisik maupun psikis. Itu tampak dari makin banyaknya kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit.Â
Bahkan kiper City, Ederson, termasuk salah satu yang mendapat kartu kuning. Pemain City lain seperti Jack Grealish dan Kyle Walker juga dihadiahi kartu.
Untuk kubu Tottenham, ada Ivan Perisic dan Romero. Terutama Romero, dia diganjar kartu kuning kedua setelah melanggar Grealish yang coba berlari menggiring bola dan menusuk ke area pertahanan Spurs. Dengan dua kartu kuning tersebut, Romero dinyatakan keluar lapangan dan dipastikan absen untuk pertandingan Tottenham selanjutnya di liga menghadapi Leicester City (11/02/2023).
Keunggulan Tottenham terus bertahan sampai peluit penutup babak kedua berbunyi.Â
Selain ditujukan untuk pahlawan gol, para pendukung the Lilywhites patut berterima kasih kepada bek mereka, Emerson Royal, sebab tampil sangat solid dalam laga ini. Dia terlihat kerap kali menghadang tendangan dan mematahkan giringan serta umpan silang dari pemain sayap City.Â
Terima kasih juga sepatutnya diberikan untuk Stellini, asisten Conte yang berhasil mengemban tugas pengganti sang entrenador dan membawa Tottenham mengamankan 3 poin penuh. Spurs akhirnya makin mendekati klasemen big four sekaligus menegaskan bahwa mereka juga masih punya kans dalam perburuan gelar liga Premier Inggris.
Kekalahan yang cukup menyakitkan bagi City. Pasalnya, misi mereka untuk mendekati Arsenal selaku pemuncak klasemen gagal total.Â
Laga ini pun seolah-olah adalah bantuan dari Tottenham untuk the Gunners, walaupun keduanya berstatus rival sesama London Utara. Tak hayal, sebab Arsenal belakangan ini juga takluk atas Everton setelah capaian 13 kemenangan beruntun mereka di liga.Â
Tidak bertambahnya poin City maka tidak akan mengubah apa-apa dari selisih poin mereka dengan Arsenal, sehingga membuat pasukan Mikel Arteta itu tetap kokoh di puncak klasemen. Come on City!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H