Dia pun merencanakan untuk tidur kembali, menenangkan diri dan pikiran sedingin-dinginnya. Dean terbiasa mematikan lampunya sebelum tidur. Namun hanya pada waktu itu, dia berhenti melakukannya. Kamarnya masih gelap. Mengingat tidak ada lampu yang sedang menyala.
Lalu dia berpikir, "Apa lagi yang harus kulakukan?"
Benar, dia hanya butuh tidur. Dia sudah merencanakannya sejak tadi. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi dia untuk tidur.
"Tapi sebelum tidur, aku terbiasa untuk me..ma..ti..kan... Ah sudahlah, tidak ada lagi yang perlu dimatikan," pertentangan dia dengan dirinya sendiri.
Tanpa pikir panjang, ingatannya langsung tertuju pada rencana kedua. Iya, rencana kedua Dean belum terlaksana. Segera dia merealisasikan agar harinya semakin sempurna.
Rencana kedua pun terlaksana. Dean mematikan tubuhnya dan kembali tertidur. Kedua mata terpejam, jasad dan pikirannya kini pun telah dingin sedingin-dinginnya seperti apa yang dia kehendaki.
"Hari benar-benar semakin gelap, bukan?"