Kalau berbicara tentang Real Madrid dan Barcelona, banyak hal terkait rivalitas mereka yang bisa dijadikan pembahasan dan perhatian khusus
Pertemuan dua klub raksasa dunia, Real Madrid dan Barcelona, kembali terjadi di Senin dini hari (15/01/2023 02.00 WIB) . Partai klasik El Clasico kali ini menjadi penentu siapakah jawara Piala Super Spanyol (Supercopa de Espana) musim 2022/2023. Pertandingan ini akan diadakan Stadion Internasional King Fahd, Arab Saudi. Pertemuan antara Madrid dan Barcelona diyakini selalu menyuguhkan pertarungan yang sengit dan penuh harga diri.Â
Laga nanti malam menjadi El Clasico edisi yang ke-251 dan menjadi yang pertama di  tahun 2023. Pada ajang Piala Super Spanyol, Madrid dan Barcelona sudah bertemu sebanyak delapan pertandingan. Adapun dalam pertemuan tersebut, Real Madrid masih mendominasi dengan  tujuh kemenangan dan hanya satu kekalahan.Â
Bentrokan terakhir mereka sendiri berlangsung pada bulan Oktober tahun lalu pada ajang Liga Spanyol, dimana Real Madrid menang dengan skor cukup meyakinkan (3-1) di markas mereka, Santiago Bernabeu.Â
Madrid menampilkan permainan yang klinis dan meraih kemenangan dimana Federico Valverde, Benzema, dan Rodrygo berhasil mencatatkan nama mereka di papan skor. Sedangkan, satu gol hiburan barca dicetak oleh Ferran Torres. Kemenangan itu adalah momen penting bagi Los Blancos, setelah mereka dipermalukan lebih dulu oleh Barcelona pada bulan Maret (4-0) di Camp Nou.
Sementara ini, Madrid hanya berselisih 3 poin dengan Barcelona sebagai pemuncak klasemen liga Spanyol. Keduanya telah menunjukkan performa yang apik sehingga layak disebut sebagai raksasa Spanyol. Â Â
Untuk mencapai final Piala Super Spanyol, kedua tim melewati jalan yang terjal terlebih dahulu. Di laga semifinal, baik Madrid maupun Barcelona, sampai membutuhkan babak adu penalti untuk mengandaskan lawan mereka masing-masing. Madrid terlebih dahulu berhasil mengalahkan Valencia, disusul dengan Barcelona yang menaklukkan Real Betis.Â
Selain riwayat perjuangan keduanya di partai semifinal, tentu terdapat banyak hal terkait rivalitas mereka yang bisa dijadikan pembahasan dan perhatian tersendiri. Salah satu diantaranya adalah karir kepelatihan dari manajer kedua tim, Xavi Hernandez dan Carlo Ancelotti.
Peluang Trofi Pertama Xavi sebagai Manajer Barcelona
Xavi Hernandez, yang pernah bermain sebagai gelandang di Barcelona, akhirnya ditetapkan sebagai pelatih utama menggantikan Ronald Koeman setelah rentetan hasil yang buruk pada saat itu.Â
Sejak 14 bulan lalu, Xavi Hernandez belum menyumbangkan satu pun gelar kepada klub tercinta. Hingga sejauh ini, Xavi akhirnya memiliki kesempatan untuk meraih trofi pertama sebagai manajer Barcelona.
Diantara upaya Xavi dalam membangun Barcelona tampak dari bursa transfer musim panas terakhir. Â Nama-nama besar seperti Robert Lewandowski, Raphinha, Jules Kounde, dan Franck Kessie, telah dipanggil ke Camp Nou dengan mengeluarkan segelontor dana yang bahkan dilaporkan mencapai 200 juta, meskipun pada saat itu kabarnya klub sedang menanggung hutang.Â
Sepertinya semua usaha Xavi terbayarkan, mengingat Barcelona yang bertengger sebagai pemuncak klasemen dan paling berkesempatan untuk meraih gelar liga Spanyol, sejak terakhir kali Barca memenangkannya pada 2018/2019.Â
Sang manajer sudah melalui periode yang sulit di Camp Nou. Yang masih terkenang, mereka terdepak lebih dini dari Liga Champions selama dua tahun berturut-turut, bermain di kasta lebih bawah yaitu Liga Europa, dan pada musim ini mereka akan menghadapi Manchester United
Namun sekarang, dia hanya berjarak satu pertandingan dari trofi perdananya sebagai pelatih Barcelona, meskipun tembok penghalangnya adalah rival sejati mereka sendiri. Mau tidak mau, Xavi harus segera memenangkan trofinya untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemain dan juga manajer yang sempurna untuk Barcelona.Â
Sebuah trofi pertama akan menjadi fondasi yang penting bagi Xavi, untuk membimbing dan mengembalikan kembali Barcelona menuju masa kejayaannya.Â
"Saya di sini untuk memenangkan gelar, dan apabila tidak ada gelar di musim ini, (maka) Anda akan membunuh saya," katanya sebelum kemenangan semifinal atas Real Betis yang dilansir dari BT Sports.
'Don' Carlo dan Madrid yang Masih Tamak akan TrofiÂ
Berbeda dengan perjalanan yang diarungi sang nahkoda, Carlo Ancelotti, bersama kapalnya, Real Madrid. Ancelotti didapuk kembali sebagai manajer Madrid pada awal musim 2021/2022, dimana sebelumnya Don Carlo pernah menangani klub ini juga pada tahun 2013-2015.Â
Di bawah asuhan sang manajer, squad El Real berhasil mengantongi banyak gelar: Copa Del Rey, Liga Champions di musim 2013/2014; Piala Super Eropa, Piala Dunia Antar Klub di musim 2014/2015; dan Liga Spanyol, Liga Champions, Piala Super Spanyol di musim 2021/2022 setelah mengalahkan Athletic Bilbao Januari lalu.Â
Selepas 'ketamakan-ketamakan' tersebut, ternyata sang juara bertahan masih menginginkan trofi Piala Super Spanyol untuk dua tahun berturut-turut. Los Blancos secara diam-diam menargetkan musim bersejarah lain bersama Ancelotti. Hebatnya, mereka masih bertahan dalam perburuan enam trofi di musim ini. Mereka telah mendapatkan Piala Super UEFA di awal musim dan tentu akan menambah pundi-pundi gelar dengan kemenangan atas Barcelona dini hari nanti.Â
Musim ini, mereka masih berpeluang meraih gelar La Liga, Copa del Rey, dan tentu Liga Champions, dimana merupakan gelar yang diidam-idamkan seluruh klub sepak bola di Eropa dan sebetulnya sudah Madrid raih musim lalu. Mereka juga berpotensi meraih trofi Piala Dunia Antar Klub yang akan diselenggarakan bulan depan.
Adapun kenyataannya, Madrid tampak terseok-seok seusai gelaran Piala Dunia. Mereka cukup kewalahan menghadapi Valencia di semifinal Piala Super Spanyol kemarin. Hasil seri memaksa mereka untuk masuk ke babak adu penalti. Madrid harus berterima kasih kepada Courtois dengan penyelamatan gemilangnya, setelah tendangan Madrid yang pertama dari Benzema digagalkan oleh kiper Valencia, Samuel Lino. Namun tidak perlu diragukan lagi, dalam situasi terburuk pun, mental skuad Madrid adalah yang terbaik. Mereka mampu menemukan kembali performa terbaiknya, sekalipun di momen-momen yang genting.
"Gelar selalu penting untuk klub ini. Tahun lalu itu adalah gelar yang memberi kami kepercayaan diri untuk musim ini. Semoga bisa sama di Piala Super ini,"Â kata Ancelotti dilansir dari BT Sports..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H