Buat para pecinta sepak bola, terutama Premier League, siap-siap kosongkan waktu kalian. Karena yang panas, akan tersaji pada akhir pekan ini. Arsenal akan melakoni derby London Utara menghadapi Tottenham Hotspurs pada lanjutan Premier League pada hari Minggu (15/01/2023).
Arsenal dan Spurs mengusung misinya masing-masing. Yang pasti, kedua tim harus siap dengan mode wajib menang demi meraih poin untuk terus bersaing di papan atas. Spurs sebagai tim tuan rumah, tidak boleh membuang poin secara cuma-cuma. Apalagi berhadapan dengan rival satu wilayah, merasa gengsi untuk membiarkan skuad meriam London merayakan kemenangannya di Tottenham Hotspur Stadium. Bahkan Spurs yang sekarang terlempar dari klasemen big four, maka wajib hukumnya bagi the Lilywhites untuk mengambil poin penuh besok di kandang sendiri.
Arsenal juga harus fokus pada misinya kali ini. The Gunners sebagai pengisi puncak klasemen, hanya berselisih 5 poin dengan Manchester City di posisi ke-2. Selisih tersebut belum sepenuhnya aman  buat Arsenal, mengingat karakter kompetitif skuad Citizens yang berjuang hingga laga terakhir di musim lalu. Bagi klub pemegang tahta Premier League sementara ini, selisih 5 poin merupakan angka yang kecil dan mudah untuk dipangkas. Oleh karenanya, selain untuk menentukan siapa penguasa London Utara di musim ini, Arsenal mempunyai misi wajib untuk mencuri poin di kandang lawan guna memperbesar jarak dengan tim peringkat kedua, selagi skuad asuhan Pep Guardiola menghadapi rintangan besar juga dengan menghadapi United di akhir pekan ini (13/01/2023).
Sebetulnya, tren Spurs di Premier League terbilang kurang baik. Di 5 laga terakhir Premier League, Spurs hanya bisa mengantongi 2 kemenangan. Â Lainnya berupa 2 kekalahan dan 1 hasil imbang. Hasil yang tidak maksimal bagi Spurs, melihat klub ini dapat bersaing dengan tim-tim papan atas Premier League di beberapa musim terakhir. Namun, sebaliknya bagi Arsenal. Kondisi Spurs yang belum konsisten seperti ini, malah menjadi alasan yang kuat bagi Arsenal untuk mendominasi permainan dan meraih kemenangan pada derby besok.
Selain itu, ada beberapa alasan lain, yang menurut penulis bisa menguatkan Arsenal sebagai tim unggulan dan meraih poin penuh saat menjamu Spurs besok. Alasan-alasan tersebut diantaranya:
Tren dan Statistik Arsenal yang Positif
Cukup mengejutkan, karena pada Premier League edisi kali ini, Arsenal menjadi klub yang paling konsisten di liga. Mengapa mengejutkan? Karena tidak banyak yang menyangka sejak awal musim, kalau Arsenal ternyata bisa mengokohkan diri di puncak klasemen, bahkan sebelum paruh pertama Premier League berakhir. Sementara ini, Arsenal berhasil meraih 44 poin dari 17 pertandingan Premier League yang dilakoninya, dengan 14 kemenangan, 2 hasil imbang, dan hanya 1 kekalahan. Jumlah kemenangan dan kekalahan tersebut, menjadi yang terbanyak dan paling sedikit diantara klub-klub lainnya.
Selanjutnya dari statistik 5 pertandingan terakhir di Premier League, the Gunners hampir meraih hasil sempurna tanpa kekalahan. Skuad asuhan Arteta ini berhasil memperoleh 4 kemenangan dan 1 hasil imbang. Salah satu kemenangan yang cukup meyakinkan di 5 laga terakhir tersebut, adalah saat menjamu Chelsea di kandangnya. Arsenal berhasil menaklukan klub se-kotanya tersebut di Stamford Bridge dengan skor tipis 0-1.
Hasil memuaskan dan kemenangan yang dicapai belum cukup tanpa permainan yang ofensif dan mengesankan. Begitulah ‘seharusnya’ filosofi permainan Arsenal, bahkan sejak klub ini dinahkodai Arsene Wenger. Permainan indah Arsenal dulu, yang kita kenal dengan Wengerball, seakan kini kembali lagi dalam bentuk Artetaball. Terbukti, Arsenal selalu menciptakan shot dan shot on target lebih banyak dibandingkan lawannya di 5 laga terakhir Premier League. Meskipun begitu, bukan hal mudah bagi Arsenal untuk menalukkan Spurs di markasnya. Pasalnya, Spurs selalu berhasil mengalahkan Arsenal di 3 pertemuan terakhir apabila bertanding sebagai tuan rumah. Namun, Arteta tetap menyikapi rentetan buruk tersebut dengan optimis.
 “Kami belum menang di sana, jadi itulah tantangan yang kami hadapi, kami harus mengalahkan mereka di tempat mereka," ujar Arteta pada konferensi pers yang dilansir dari Fotmob.
Skuad Meriam London Siap Tempur
Bercermin dari musim lalu, Arsenal hanya bisa mencapai peringkat 5 di akhir musim. Mikel Arteta rasanya sudah melakukan evaluasi. Dilihat dari pergerakan Arsenal di bursa transfer terakhir yang memberikan efek baik, terutama setelah masuknya Gabriel Jesus, Oleks Zinchenko, dan Fabio Vieira, yang didahului dengan kembalinya William Saliba dari peminjaman untuk bermain di musim 2022/2023. Ditambah dengan kolektivitas dan pola permainan possesion ball yang dibangun Arteta, skuad meriam London seakan menunjukkan kedigdayaannya.
Kabar baik lagi, skuad Arsenal hanya meninggalkan Gabriel Jesus dan Reiss Nelson yang sedang dibekuk cedera. Walaupun kabar yang terbaru, Bukayo Saka juga mengalami beberapa masalah kecil. Dilansir dari Premierinjuries.com, progress pemulihan Saka berlangsung baik dan diperkirakan dapat kembali tepat pada derby London Utara menghadapi Spurs.
Berbanding terbalik dengan apa terjadi pada tim besutan Antonio Conte. Dikutip dari Premierinjuries.com, Spurs lebih banyak kehilangan pilar pentingnya, semacam Richarlison, Rodrigo Bentancur, Yves Bissouma, Lucas Moura, dan Dejan Kulusevski. Namun perkembangan terbaru menyatakan, sebagaimana yang dilansir dari football.london, bahwa Kulusveski, Bentancur, dan Bissouma sudah mulai berlatih meski belum pulih 100%, dan ada kemungkinan untuk tampil kembali di laga derby. Adapun Moura dan Richarlison belum bisa dipanggil untuk match besok.
Tampaknya bakal terjadi persaingan sengit, mengetahui bahwa Saka sebagai ‘senjata utama’ Arsenal dapat berlaga lagi di derby, mengingat Harry Kane sebagai pesaingnya juga dalam kondisi yang fit. Namun, dalam situasi kebugaran pemain seperti yang dijelaskan sebelumnya, kedalaman skuad Arsenal dirasa lebih siap untuk pertandingan besok. Menarik untuk dinantikan.
Optimisme Pasukan The Gunners
Optimisme terpicu karena dendam Arsenal kepada Spurs. Yup, Arsenal memilki dendam dengan Spurs sehingga mereka harus merebut kemenangan besok dihadapan pendukung Spurs. Hal ini disampaikan pemain Arsenal sendiri, Emile Smith Rowe.Â
Emile menjelaskan bahwa kekalahan atas Tottenham Hotspur musim lalu, merupakan salah satu alasan mereka gagal lolos ke Liga Champions pada musim ini. Hal tersebut membuat Emile belum mampu melupakannya, meskipun pada akhirnya dia harus mengakui kekalahan tersebut. Dia juga memberikan pesan kepada rekan-rekan setimnya, untuk bermain lebih ngotot dan membalas hasil memuakkan tersebut, yang masih segar dalam ingatan.
"Kami akan berlatih sangat keras dan akan menggunakan energi, bagaimana perasaan kami tahun lalu, dan menggunakannya untuk menghadapi pertandingan nanti," kata Emile dilansir dari laman resmi klub.
Di sisi lain, terpilihnya Martin Odegaard dan Mikel Arteta sebagai pemain terbaik dan manajer terbaik Premier League bulan Desember 2022 diharapkan dapat meningkatkan optimisme skuad the gunners. Odegaard mengalahkan pemain-pemain hebat lain, semacam Erling Haaland, Casemiro, Marcus Rashford, dan kompatriotrnya Bukayo Saka. Hal tersebut diharapkan bisa memberikan asupan semangat bagi sang kapten, Odegaard sendiri khususnya, maupun bagi pasukam meriam London secara luas untuk bisa mempertahankan level tinggi permainan mereka seperti sekarang ini.
Tembok Kokoh Bernama Gabriel dan Saliba
Gabriel Magalhaes dan William Saliba telah berkembang menjadi tandem yang luar biasa, membantu menciptakan pertahanan yang kokoh untuk persaingan gelar Premier League. Selama tandem ini memulai pertandingan di Premier League, Arsenal hanya kebobolan 14 gol dalam 17 pertandingan. Angka itu menjadi yang paling sedikit setelah Newcastle (11 gol).
Seusai Saliba kembali dari musim peminjamannya di Marseille, dia belum dijamin sebagai starter. Arteta lebih memilih menduetkan Ben White dan Gabriel sebagai bek tengah. Arteta awalnya ragu memainkan Saliba yang masih berumur 21 tahun, melihat posisi bek tengah menjadi salah satu pos yang tersulit untuk dimainkan di Premier League. Namun sejak Arteta memainkan keduanya dan melihat bahwa duet Gabriel dan Saliba ‘klop’, maka manajer asal spanyol tersebut memutuskan White mengisi pos  bek sayap kanan. Dia berpendapat bahwa ‘kemistri’ dan ‘pemahaman’ yang dimiliki Gabriel-Saliba lebih menyatu, baik di luar maupun di dalam lapangan
Saliba dengan akselerasi dan ketenangannya, mampu melakukan pemulihan dan menyapu bola dengan cepat bila diperlukan. Gabriel memiliki kaki yang agresif ketika berduel dengan lawan. Keduanya saling melengkapi sebagai tandem bek tengah. Hal ini yang membuat Arsenal mampu melakukan build up playing dari belakang, tanpa harus takut dengan tekanan dari sisi penyerang Spurs besok.
Namun, itu juga bisa menjadi taktik beresiko, mengingat Spurs terkenal dengan serangan balik dan pressing dari striker mereka, Harry Kane, yang juga memiliki motivasi sendiri kali ini. Kane sepertinya tidak akan melewati pertandingan kontra Arsenal begitu saja. Pasalnya, dia hanya perlu mencetak satu gol untuk menyamai rekor pencetak gol terbanyak sepenjang masa Spurs, Jimmy Greaves dengan 266 gol.Â
Dalam 18 pertandingan melawan Arsenal, Kane berhasil melesatkan 14 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak di derby London utara. Dengan statistik tersebut, akan sangat spesial menantikan bagaimana upaya Kane mengobrak-abrik pertahanan Arsenal, mengingat tim meriam London memiliki rekor pertahanan terbaik kedua di Liga musim ini setelah Newcastle.
Gabriel Jesus cedera? Calma, Nketiah is on fire
Jesus harus menepi untuk sementara waktu, namun setidaknya Arsenal memiliki pengganti yang sepadan, yakni Eddie Nketiah. Nketiah melanjutkan performa bagusnya sejak jeda Piala Dunia dengan mencetak dua gol pada Senin malam, saat Arsenal mengalahkan Oxford di putaran ketiga Piala FA.
Nketiah telah mencetak empat gol dalam banyak pertandingan sejak menggantikan peran Jesus. Hal ini tentu dapat mengurangi kekhawatiran para gooners terhadap produksi gol, akibat kehilangan ujung tombak utama yang terkena cedera. Pada pertandingan sebelumnya melawan Oxford United di Carabao Cup, Arteta menjelaskan kalau Nketiah memiliki ketenangan yang luar biasa dan kemampuan tersebut yang memang dibutuhkan untuk menjadi finisher yang hebat
"Dia menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Dia adalah finisher yang hebat dan juga pengaturan waktu larinya. Pengambilan keputusan untuk menunggu hingga saat terakhir menunjukkan kualitasnya. Pemahamannya, tingkat kerjanya semakin baik dan semakin baik. Saya sangat senang," jelas manajer asal Spanyol yang sempat menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City tersebut.
Menjelang laga derby, besar kemungkinan semua mata akan tertuju pada Harry Kane . Tetapi jangan salah, Nketiah akan siap mencuri perhatian publik Hotspurs Stadium dari Kane.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H