Mohon tunggu...
Abbra Goldfine
Abbra Goldfine Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tidak ada yang menarik di dunia selain freedom diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan yang Tidak Suci

8 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2022   06:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"suara lu baguss Ray, mantappppp"

Pujian-pujian yang diterimanya membuat Ray tidak bisa berkata-kata.
Ray yang merasakan kebahagiaan itu merasakan ada sedikit gejolak dalam dirinya untuk berubah dan maju. Ray berhasil menguatkan hawa kehadirannya di dalam kelas dan mulai berbaur dengan teman-teman lainnya.

1 tahun berlalu

Masuk pelajaran baru dan Ray memiliki teman-teman baru yang belum ia kenal, Ray yang memiliki pengalaman yang tidak mengenakkan, sedikit cemas jika semua hal itu terulang kembali dan membuat dia merasakan rasa sakit itu kembali, tetapi Ray mecoba melangkah dan selalu berbuat sesuatu yang bisa membuat orang lain senang. Ray akan melakukan apapun untuk diterima oleh orang disekitarnya.

Tiga bulan di tahun ajaran baru dengan Ray yang selalu mencoba menjadi orang yang lebih baik, akhirnya Ray memiliki pujaan hati. Tak pernah terpikirkan olehnya jika ia bisa memiliki pujaan hati, memiliki masa lalu dipandang rendah oleh cewek, dan sekarang ia memiliki gadis yang disukainya. Cinta yang dirasakan oleh Ray, membuat Ray lebih percaya diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Tapi cinta tak selamanya indah, setelah menjalin hubungan 3 tahun dengan wanita itu, hubungan Ray dengan wanita itu harus kandas dikarenakan wanita itu menghianati Ray yang sedang berada di kampung halamannya. Lagi-lagi, Ray merasakan sakit dan takut akan sesuatu, semenjak hal ini Ray tidak lagi bercinta dengan perempuan sebelum ia mampu untuk membahagiakan wanitanya agar ia tidak di khianati lagi.

Masuk Universitas, Dengan banyaknya pengalaman dalam berteman seperti ditindas, dikucilkan, dipandang rendah oleh lawan jenis, sampai memiliki trauma, Ray memulai kehidupan Mahasiswanya dengan melakukan apapun supaya orang sekitar menerimanya. Ray melakukan yang terbaik untuk semua teman-temannya di kampus, tetapi itu semua dilakukan Ray bukan berarti Ray tidak mengharapkan apa-apa dan baik keorang-orang, melainkan supaya orang ingat tentang dirinya dan mencoba menanamkan sugesti bahwa Ray adalah seorag yang baik, dan penyayang agar tidak ada orang yang tidak menerimanya.

Sampai saat dimana teman-teman kampusnya segan dengan Ray karena kebaikan yang ia lakukan. Ray sadar dengan hal itu, Ray memanipulasi mereka dengan kebaikan agar mereka tidak bisa menolak Ray, apalagi setelah merasakan pahitnya cinta, Ray merubah penampilannya sehingga ia menjadi salah satu lelaki tertampan di angkatan jurusannya, sehigga lebih sulit lagi untuk teman-teman cewenya untuk menolak kehidaran Ray.

Hampir semua apa yang Ray lakukan selalu disenangin mereka, tapi bukan berarti Ray memanfaatkan mereka, hanya saja orang-orang yang sudah menerima kebaikan Ray tidak bisa lagi menilai keburukan Ray. Menjadi seorang yang berpengaruh dalam suatu kelompok merupakan impian bagi seorang yang dulunya tidak merasakan pertemanan. Ray yang aktif dalam pelajaran, membuat teman-teman tertawa, membuat teman-teman nyaman dengannya, itu semua dilakukan dengan adanya unsur memanipulasi agar mereka tidak bisa melupakan Ray.

Pengakuan demi pengakuan yang diterima oleh Ray, membuat pribadi Ray berubah drastis. Jadi sebenarnya, apakah menjadi orang manipulatif itu buruk? Kebaikan yang berniat memanipulasi? hanya agar orang-orang menerima kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun