Mohon tunggu...
Muhammad Abblu Adam R
Muhammad Abblu Adam R Mohon Tunggu... Administrasi - bismillah cerpenis

senang bengong depan tanaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Namamu Lara

14 Desember 2018   00:57 Diperbarui: 14 Desember 2018   01:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

on June 24th 2018

Untuk Lara

Namamu Lara.

Kutemukan nama itu sekali lagi pada

lembar buku harianku, berikut kisah

nama-kuabadikan itu:

.

1/

Matahari membakar para perantau

yang baru saja tiba. Sementara kita sama

bergeming di dalam pengap angkutan biru

kota. Angin membisiki supir dan lelaki itu

berkata: "Turun. Tak ada tempat untuk

kalian berdua."

.

2/

Di trotoar, kau berjalan bagai seorang tersesat.

Hiruk-pikuk kota membuat kepala ini

berat-penat. Aku pun memilih ikut tersesat

denganmu dari belakang.

.

3/

kursi membujukmu untuk bersandar

padanya. Tak sengaja lalu kubertanya

pada Tuhan: "Lalu, pada siapa aku

bersandar?" Tak sengaja pula Tuhan

menjawab: "Aku adalah sebaik-baiknya

perencana." Kulihat kamu tersenyum.

Mulutku berulah: "Boleh duduk di sini?"

.

4/

Namamu Lara.

Namun tak kutemukan kesedihan

di matamu, muram di parasmu, atau

sendu di bibirmu.

.

5/

Kita:

  bertemu

  dipertemukan

  berkenalan

  saling kenal

  berbincang

  membisu

  tertawa

  menertawakan

  berpisah

  dipisahkan

  lupa

  hampir terlupakan

  dilupakan

.

Lara, Lara, Lara

Kusebut namamu berulang-ulang.

Akahkah kita bertemu-dipertemukan kembali?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun