Adapun jalan orang-orang yang sesat adalah jalan orang-orang yang semangat beramal akan tetapi tidak dibimbing dengan ilmu pengetahuan yang benar. Mereka hanya mengikuti prasangka dan dugaan. Tidak ada keyakinan dan kemantapan.
Karena itulah kami mengajak kepada semua kita…
Marilah kita pejari Islam dari sumbernya, yaitu Al Qur’anul Karim dan As Sunnah An Nabawiyyah. Lihatlah generasi pertama umat ini didalam mengamalkannya. Karena mereka satu-satunya generasi umat ini yang telah direkomendasikan oleh Allah Ta’ala dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai generasi rabbani yang lulus menjalani ujian dan cobaan. Bahkan Allah Ta’ala dan RasulNya telah memberitakan bahwa mereka adalah ahlul jannah, penghuni surga yang abadi, disaat mereka masih hidup didunia. Dan Allah Ta’ala tidak akan memberikan hidayah dan jannahNya kepada siapa yang tidak mengikuti mereka. Allah Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang terdahulu dari kalangan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik Allah meridhai mereka dan mereka ridha kepadaNya. Dan Allah siapkan untuk mereka jannah yang mengalir dibawahnya sungai-sungai….”. Juga firmanNya: “Maka bila mereka beriman seperti keimanan kalian maka sungguh mereka telah mendapat hidayah….”. Juga firmanNya: “Barangsiapa yang mendurhakai Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman kami biarkan kemana mereka berpaling dan kami akan masukkan mereka kedalam jahannam dan jahannam itulah sejelek-jelek tempat kembali.”.
Berpegang teguh dengan Al Qur’anul Karim dan As Sunnah An Nabawiyyah diatas pemahaman dan pengamalan As Salafush Shalih itulah semestinya selogan seluruh umat Islam ini. Bila memang mereka menginginkan persatuan, kejayaan dan kemuliaan dunia dan akhirat. Buang semua sikap fanatik madzhab. Enyahkan semua bentuk hizbiyyah. Karena semua itulah yang menjadikan kita umat yang lemah dan tidak memiliki wibawa.
Kembali kepada maksud dari tulisan ini…
Kalau kita mau kembali kepada Al Qur’anul Karim, kita akan dapati keterangan bahwa segala sesuatu perbendaharaannya ada disisi Allah Ta’ala.
Harta…?
Allah adalah pemilik segala harta. Bahkan diantara namaNya yang husna adalah Al Ghani yang artinya maha kaya, tidak butuh sedikitpun kepada selainNya.
Tahta…?
Allah adalah penguasa alam semesta. Bahkan diantara namaNya yang husna adalah Al Malik yang artinya penguasa yang maha kuasa atas segala sesuatu. Dialah yang menundukkan segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun dialam ini melainkan dihadapanNya sebagai hamba yang diciptakan, dimiliki dan diatur olehNya.
Wanita…?