Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... Jurnalis - Policy Communicator

ASN pada Kementerian Keuangan. Memiliki latar belakang Ekonomi dan bekerja untuk menyampaikan kebijakan publik yang searah dengan mimpi bersama Bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berinvestasi Untuk Generasi Nanti

9 Desember 2018   11:04 Diperbarui: 9 Desember 2018   12:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja Kesehatan dalam APBN 2019 ditetapkan 5% dari total Belanja Negara

"Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas guru, Pemerintah juga menyediakan Tunjangan Profesi Guru (TPG) baik bagi guru dengan status PNS maupun Non-PNS dengan persyaratan tertentu," ujarnya.

Terkait infrastruktur pendidikan, Pemerintah Pusat dan Daerah terus berusaha menyediakan tempat belajar yang layak bagi siswa melalui pembangunan Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, Rehabilitasi Ruang Kelas, Sarana Pendidikan Lain, Revitalisasi/Renovasi Sekolah Berasrama, Ruang Penunjang, dan Sekolah Satu Atap, serta penyediaan peralatan pendidikan yang memadai.

Manusia sehat berkualitas

Pada hakikatnya, alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan sudah sedemikian besarnya, sehingga yang harus menjadi perhatian adalah kualitas penggunaan anggarannya sendiri. Menurut Purwanto, masih banyak hal yang perlu diperbaiki seperti masih banyaknya sekolah yang rusak dan akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan yang terbatas. Namun demikian, hal yang perlu ditekankan adalah anggaran pemerintah hingga saat ini masih terbatas dan perlu pengalokasian yang sesuai dengan kebutuhan program-program pemerintah.

Tak hanya itu, selain ingin meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, pemerintah juga fokus untuk meningkatkan kesehatan dari manusianya. Purwanto menuturkan pentingnya aspek kesehatan dalam program pembangunan SDM. Untuk itu, anggaran kesehatan diarahkan untuk  percepatan peningkatan kepesertaan JKN; peningkatan akses dan kualitas layanan program JKN; mendorong supply side melalui sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah; mendorong pola hidup sehat melalui Germas (Gerakan Masyarakat Sehat); peningkatan nutrisi ibu hamil, menyusui dan balita, serta imunisasi; percepatan penurunan stunting melalui skema Program for Result (PforR); serta pemerataan akses layanan kesehatan melalui DAK Fisik dan pembangunan rumah sakit di daerah menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Senada dengan Purwanto, Kepala Pusat Kebijakan APBN, Hidayat Amir, mengungkapkan kondisi masyarakat Indonesia yang menuju bonus demografi menunjukkan semakin banyaknya angkatan usia produktif. Untuk itu, permasalahan kesehatan SDM seperti stunting menjadi masalah serius karena dapat berdampak pada tingkat kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang rentan terhadap rendahnya daya tahan tubuh. Ujungnya, tingkat produktivitas yang seharusnya bisa dicapai pun menurun.

"Kalau di Belanja Kesehatan itu ada PBI (Penerima Bantuan Iuran). Itu kan program jaminan kesehatan nasional. Pemerintah memberikan bantuan iuran untuk masyarakat kurang mampu. Nah itu jumlahnya juga dinaikkan," ungkapnya.

Menyongsong 2019

Amir menjelaskan lebih jauh terkait tantangan APBN yang perlu diantisipai oleh pemerintah dalam menghadapi tahun 2019. Menurutnya, tantangan terbesar masih berasal dari ketidakpastian yang masih tinggi dari situasi globlal. "Kemarin misalnya dalam World Bank-IMF Annual Meeting ada release world economic outlook. Itu hampir semua negara pertumbuhannya terkoreksi di tahun depan," terangnya.

Dari sisi domestik, meski memasuki tahun politik, namun hemat Amir berdasarkan pengalaman tahun politik sebelum-sebelumnya relatif masih aman. Untuk itu, ia berharap kondisi yang stabil dan aman di dalam negeri dapat mendorong sektor perdagangan melalui sisi ekspornya. Harapannya, eskpor akan bisa menjadi mesin prndorong untuk pertumbuhan ekonomi. 

"Saya berharap situasi pemilu tetap kondusif. Campaign-nya campaign sehat gitu. Karena sekali lagi, perekonomian tidak akan tumbuh baik kalau dalam kondisi yang tidak stabil. Itu kira-kira dari sisi resiko-resikonya," harapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun