Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... Jurnalis - Policy Communicator

ASN pada Kementerian Keuangan. Memiliki latar belakang Ekonomi dan bekerja untuk menyampaikan kebijakan publik yang searah dengan mimpi bersama Bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prasasti Itu Bernama Mar'ie

5 November 2018   15:35 Diperbarui: 9 Desember 2018   12:31 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan untuk berkarir di birokrasi merupakan pilihan yang telak dan terbukti hari ini dicatat dalam sejarah keberhasilan Mar'ie. Sikap-sikap dan pendiriannya menjadi inspirasi pembenahan manajemen keuangan negara dan manajemen negara secara keseluruhan.

Pejuang sejati

Hal itu berlanjut ketika ia dan teman-temannya memiliki keinginan untuk mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia di tahun 1998. Untuk merealisasikan hal tersebut, ia perlu mencari patron atau figur yang berintegritas tinggi untuk memimpin organisasi yang pada akhirnya sampai pada nama Mar'ie. 

"Begitulah Pak Mar'ie saking berhati-hatinya dalam bersikap, semua dihitung dengan cermat. Tetapi begitu keputusan diambil, maka beliau akan komit secara penuh. Perjalanan MTI sudah kita ketahui bersama di bawah leadership Pak Mar'ie, dimotori anak-anak muda, dan sekarang sudah menjadi orang seperti Chandra Hamzah, Amir Sukariyadi, dan sebagainya," ceritanya.

Pak Mar'ie adalah pejuang sejati. Sepanjang hayatnya pikiran dan hatinya selalu tertuju pada perbaikan negara dan bangsa bahkan ketika beliau sakit sekalipun. Tak seharipun beliau lepas dari keseharian melayani publik. Itu terbukti dari kesediaannya untuk menjadi pimpinan dari Komite Kemanusiaan Indonesia, PMI, kemudian Rekonstruksi Aceh sebagai ketua PMI, ketua tim pengendali JPS, oversight committee BPPN, dan sejumlah peran sosial lainnya. Begitu dedikasinya sampai waktu untuk memberikan kehidupan pribadipun sangat terbatas. 

Selain itu, dalam keterbatasan ekonomi secara pribadi, Mar'ie juga memberi keteladanan yang luar biasa untuk tetap bisa memberi. "Suatu ketika kami harus melakukan kaderisasi seluruh Indonesia, berkeliling mengenai good governance, dan di sisi lain juga kami perlu uang untuk membayar kontrakan kantor. Dengan spontan Pak Mar'ie berinisiatif menjual bekas mobil dinas menterinya kalau nggak salah Peugeot ya, Bu Mar'ie? Dijual data-data local policy-nya. Saya rasa yang membelinya juga karena Pak Mar'ie lah yang menjual. Kalau tidak salah (hasilnya) 200 juta pada waktu itu. Kemudian dia bagi dua 100 juta untuk MTI, 100 juta untuk Komite Kemanusiaan Indonesia. Padahal mobil tua itu adalah mobil tua kesayangannya, dan itupun beliau harus korbankan," kenang Erry.

Dari sisi keluarga, turut hadir dalam acara tersebut istri Mar'ie Muhammad, Ayu Resmayati. Menanggapi apresiasi tersebut, ia mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, terutama kepada Menkeu Sri Mulyani. 

"Ya bangga ya, alhamdulillah. Tapi terus terang saya sangat appreciate sekali sama Bu Sri Mulyani karena ini kan semua idenya," terangnya.

Sebagai catatan, peresmian Gedung Mar'ie Muhammad diteken dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 28/KMK..01/2017 Tentang Penetapan Nama Gedung Utama Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Dalam konsiderans dijelaskan bahwa pertimbangan pemberian nama tersebut adalah untuk memberikan penghargaan dan mengenang jasa-jasa mantan Menteri Keuangan, sehingga perlu menetapkan nama Gedung Utama Kantor Pusat DJP dengan nama Gedung Mar'ie Muhammad.

***

Abdul Aziz (Biro KLI Kemenkeu)

*) Tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis dan tidak mencerminkan sikap dan kebijakan instansi penulis bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun