Sri Mulyani juga menuturkan kepedulian yang besar dari Mar'ie terhadap institusi DJP dan Kemenkeu. Mari'ie bersama dengan Marsilam Simanjuntak menjadi orang yang banyak sekali membantu, mendampingi dan membimbing dirinya yang kala itu merupakan seorang warga negara yang dipilih dan diberi amanat untuk menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan.
Sembari bercerita, Sri Mulyani mengungkapkan kondisinya yang membutuhkan banyak sekali nasihat, bimbingan, tukar pikiran, dan tempat untuk menyampaikan apa saja yang ia ketahui. Tentu kepada orang yang dapat ia percaya, serta pasti tak akan mengkhianati. Di saat itulah, Mar'ie selalu menyampaikan pandangan, memberikan semangat, memberikan pernyataan, bahkan menukarkan seluruh pengalaman yang dimilikinya.
Dalam situasi yang tidak mudah, masyarakat memiliki harapan yang tinggi. Sementara institusi masih sedang dalam proses berubah dan berevolusi di dalam situasi demokrasi yang sangat terbuka. Sementara, seluruh jajaran birokrasi belum tentu mampu untuk menangkap perubahan itu yang kemudian menyesuaikan cara bekerja dalam lingkungan yang luar biasa dinamis.
Sri Mulyani berharap agar orang-orang yang mengenal Mar'ie secara dekat paling tidak dapat menceritakan dan menginspirasi generasi muda. Lebih bagus lagi, dapat bersama-sama meneladani dan memberi contoh kaum muda.Â
"Karena seperti ibarat menurut peribahasa pada akhirnya manusia meninggalkan nama. Dan di dalam nama Mar'ie Muhammad, di situlah termaktub begitu banyak sekali nilai-nilai yang luar biasa dan itu adalah abadi. Jasad kita bisa meninggal, nama kita abadi. Nama yang baik, yang merupakan suatu aset bagi kami semua yang akan meneruskan, merupakan suatu aset yang tidak terhingga harganya.," ungkapnya sembari terharu.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenkeu, Hadiyanto, menambahkan latar belakang pemilihan gedung tersebut. Selain Mar'ie Muhammad merupakan mantan Menteri Keuangan, beliau juga sangat terkenal dengan sebutan Mr. Clean dan selalu diterapkan terus dalam berbagai perilakunya.Â
"Salah satu ungkapan beliau yang sangat penting untuk kita simak adalah 'Apabila kita tidak amanah dengan uang, maka dalam hal lainnya pun kita tidak akan amanah'. Jadi itu merupakan suatu cerminan sikap beliau bagaimana mengelola keuangan negara pada masa itu," jelas Hadiyanto.
Turut menangis
Dalam sesi pesan kesan, rekan kerja dari Masyarakat Transparansi Indonesia yang diwakili oleh Erry Riyana Hardjapamekas juga turut memberikan pengalamannya berkerja bersama Mar'ie. Meski sempat menangis karena melihat istri almarhum Mar'ie yang menangis, ia masih tegar melanjutkan sambutannya.
Menurutnya, peresmian tersebut lebih dari sekedar upacara seremonial semata. Acara tersebut merupakan bentuk pernyataan tegas mengenai sikap para pemimpin di Kementerian Keuangan untuk melanjutkan keteladanan yang telah dilakukan oleh Mar'ie semasa hidupnya.
Sembari menerawang ingatan, Erry bercerita masa kecil Mar'ie yang amat sederhana, namun semasa mahasiswa dan karier di birokrasi, ia menjadi pelopor dan pendobrak menuju pembaharuan. Terbukti, semua pejuang di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) sepakat untuk menyebut Mar'ie sebagai pemikir strategis.Â