Mohon tunggu...
Arianto Batara
Arianto Batara Mohon Tunggu... Lainnya - Mencintai dunia pendidikan

Pemerhati pendidikan, pebelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepala Yohanes di Nampan

30 Maret 2022   11:00 Diperbarui: 30 Maret 2022   11:20 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika dendam ditanam, dipelihara, akan dituai

tuaiannya kejahatan beranak pinak

getir, 

memuakkan,

mematikan,

Dendam...teguran atas dosa

Dosa maksiat yang tak terbendung

Tak terbendung bak air bah zaman Nuh

Dalam tidur di ranjang bukan merangkai mimpi indah

bukan rehat raga pun yang dilakoni

merancang kejahatan jadi pilihan

mungkin setelah melampiaskan nafsu pada waktu itu

Tega nian Ibu...

buah hati dipersembahkan demi jeratan 

tarian erotis membutakan mata Paduka

tenggelam dalam lumpur sensualitas

mengap-mengap tak berdaya 

tak mau minta tolong

dibiarkannya raga terbuai hingga nikmat tergapai

Paduka tersihir

setengah kerajaan menjadi kado...

atas tontonan haram

bagi lelehan najis

untuk kepuasan salah

Ibu..ragamu manusia tetapi batin iblis

Dibiarkan menyatu dalam dendam kesumat

Nyawa Suara yang Berseru-Seru di Padang jadi incaran

Kepala Perintis Jalan jadi target 

Disajikan bagai hidangan penutup pesta kemaksiatan

Pesta telah usai...

air liur diseka

air mata riang di hapus

lelehan dibersihkan

tersisa...

Kepala Yohanes di nampan

Puas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun