Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aroma Daun Bawang Sebanding Berkah yang Didapat

29 Oktober 2022   21:56 Diperbarui: 30 Oktober 2022   14:33 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aroma Daun Bawang Sebanding Berkah Yang Didapat

Tadi sore secara sengaja makan dengan menu yang sedikit berbeda dari biasanya. Tahu goreng, perkedel jagung, cabai hijau goreng dan daun bawang mentah. Oh, ya ga lupa nasi secukupnya. Oopps, porsi nasi dikurangi karena sudah ada perkedel jagung yang sudah berkarbo juga.

Adakah yang aneh ? Ya, saya makan daun bawang mentah.

Mencium aromanya saja buat otak langsung connect dengan BB. Maaf ya Kompasiner. Ajaran yang entah datangnya dari mana ya, kok bawang sangat idnetik dengan kondisi tersebut.

Sedikit pembelaan saja, bahwa keringat itu tidak bau sekejam yang dibayangkan. Mikroorganisme lah alias bakteri yang makan keringat sebagai sumber tenaga dalam keadaan anaerob. Dalam keadaan aerob bebas maka bakteri tersebut akan berkurang kerjanya sehingga aroma BB berkurang. Penyebab kondisi anaerob adalah pakaian kita.

Loh, kok ngelantur ya. Balik lagi ke menu bawang daun mentah.

Kompasianer yang budiman, tulisan ini hanya sekedar berbagi pengalaman. Bagi yang sudah sering mengalami tentunya ga aneh lagi. Kali pertama saya makan dengan menu tersebut. Bangga sekali rasanya bisa makan berdua bersama istri. Ga kebayang jika makan sendirian, apalagi dengan menu "aneh". Ga bisa berbagi aromanya yang khas itu. Doa makan pun meluncurlah dari mulut ini.

Strategi makan, saya pakai secara detail, untuk kurangi efek sesudahnya. Makan cabai hijau goreng, mulut masih bisa menerima. Ada rasa pedas sedikit, masih toleran nih lidah. Aman, lanjutkan.

Urutan kedua adalah makan perkedel jagung. Namun sesekali diselipin makan daun bawang. Daun bawang dilepaskan dulu dari ikatan bagaian bawahnya, dililit, suapin, kunyah deh. Kriuk-kriuk bunyi di mulut, memang kranchi alias renyah. Aku kunyah agak lama sekalian mencari sensasi apa yang muncul.

Ya, aroma khas bawang mulai keluar. Dipikir akan muncul rasa sengar yang dominan, malah tidak ada yang dirasakan lidah. Sepertinya lidah mencari dimana gerangan rasa tersebut.

Kunyahan pertama berhasil nih, tinggal kunyahan berikutnya. Sehubungan dorongan rasa lapar yang kuat serta manfaat yang didapat setelahnya, maka kuhabiskan menu tersebut. Minum air putih tak lupa ya kompasiner. Alhamdulillah, hanya ucapan itu yang terlontar, selain doa selesai makan.

Beberapa saat kemudian, muncullah rasa sensasi bawang di mulut. Waduh, ini kali ya yang disebut mau bawang di mulut. Aroma bawang masih tetap bertahan. Cukup lama membersamai saya sampai menulis pengalaman ini. Daripada ngedumel  lebih baik diterima saja. Sebagai bukti telah makan daun bawang mentah. Aroma bawang saya anggap teman saat menulis. Asyik juga ya, saya senyum simpul sendiri karena "bau" tidak hilang-hilang.  Ga kebayang jika berbicara dengan orang rumah. Aroma bawang yang identik dengan BB ada di mulut saya, hehehe.

Rasa kepo sudah saya penuhi, tinggal minum putih hangat. Jurus ini cukup lumayan mengurangi aroma khas bawang yang dominan. Dua gelas air putih hangat sebagai "pereda" sudah dilakukan, namun rasa itu kembali lagi. Akhirnya pasrah saja, hehehe.

Bau mulut karena bawang telah membawa saya untuk mencari tahu lebih dekat dengan manfaat daun bawang. Kuputuskan berselancar di Google. Ga salah nih makan daun bawang mentah. Menambahi literasi, mungpung week end. (Sumber)

Senyawa kimia bermanfaat yang terkandung dalam daun bawang adalah Sulfur dan Kaempferol. Secara spesifik senyawa Sulfur bermanfaat dalam : -menurunkan gula darah dan -mengurangi penurunan fungsi otak.

Peranan Kaempferol adalah mengurangi radang, menjaga kesehatan jantung, dan membunuh sel kanker.

Secara bersama-sama, berperan dalam anti mikroba dan virus penyebab sakit karena bersifat melawan infeksi.

Manfaat lain yang diperoleh antara lain menurunkan berat badan karena mengandung serat larut yang menahan rasa lapar lebih lama. Mengandung probiotik untuk melancarkan pencernaan. Tinggi kandungan vitamin (A, C, E, K1) dan mineral sehingga dapat menyehatkan badan.

Terdapat banyak manfaat yang tidak usah diragukan lagi. Semakin kuat niat saya untuk menjadikan menu ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Sebagai tambahan info saja, bahwa daun bawang saya tanam sendiri. Ada satu di pot besar, dan dua lagi dalam polibag. Saya dan istri menghindari penggunaan insektisida sintetis, setahu saya bahkan tidak pernah menggunakan itu sama sekali. Untuk pupuk pun hanya pupuk cair dari kompos saja. Untuk beberapa kali saja saya menggunakan pupuk urea sintetis sebagai jurus terakhir jika pupuk cair habis.

Jangan dilupakan bahwa manfaat akan diperoleh jika kita mengkonsumsi secara periodik ya Kompasianer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun