Saya dan Pak Mukhtar berjalan kaki mengitari lantai dua gedung sekolah karena seperti huruf O. Berjalan kaki sambil menjaga ritme langkah.
30 menit berajalan kaki setara dengan dengan 2,4 -- 3,2 Km. Untuk pengeluaran kalori diperkirakan 100 kalori. Kondisi ini perlu dipertahankan selama 4 hari dalam seminggu.Â
Hal yang perlu diperhatikan adalah konsistensi langkah kaki. Langkah kaki yang stabil selama 30 menit, sudah memenuhi standar minimal berolahraga untuk lansia.
Bagaimana mempertahankan konsistensi ini?
Luangkan waktu untuk kegiatan yang bisa berdampak sehat fisik. Jika menunggu waktu luang, sangat sulit kita dapatkan. Pasti dengan sejuta alasan untuk bisa menghindarinya. Otak akan segera pasang kuda-kuda berlari dari kenyataan.
Organisasi tempat kita kerja jika menyediakan fasilitas olahraga, mendingan jangan berpikir dua kali apalagi berkali-kali, tangkap saja. Toh sehat diri sendiri juga buat sendiri, juga keluarga. Dampak luasnya adalah kinerja karyawan meningkat.
Karyawan sehat apakah perusahaan untung?
Dari sisi berobat ke dokter menjadi berkurang. Setiap hari bekerja sesuai tata kelola organisasi. Produktivitas meningkat. Target tercapai.
Kalau pribadi sehat prima juga berdampak kepada anggota keluarga di rumah. Kalau suami dapat bekerja sama dengan istri, membantu pekerjaan di rumah. Istri pun senang. Jika seorang istri, maka dampaknya akan diterima oleh anak dan suami. Rumah, anak dan suami pun terawat. Semua bahagia.
Jadi jalan kaki sebagai alternatif sehat secara cerdas bisa menyebabkan aktivitas lain menjadi lebih baik. Olahraga di perusahaan yang disediakan sudah sepantasnya digunakan sebaik-baiknya. Jenis olahraga bisa disesuaikan dengan kondisi.
30 menit pun usai dilaksanakan. Napas ngos-ngosan walau hanya berjalan kaki tapi dengan tetap menjaga ritme langkah, sama seperti olahraga lainnya. Kita berdua istirahat sejenak sambil ngobrol santai.