Cekawood dengan duduk agak kebelakang untuk bisa bersandar. Pikirnya bakal lebih leluasa dalam mencurahkan rasa gundah gulana.
Idjul seolah mengerti dengan sikap Cekawood, dibiarkan saja dia bercerita tanpa arah sambil senderan ke belakang. Jelas dia pun tidak mau seperti saat ini. Ortu nya sendiri sampai tega dibohongi.
Sepanjang malam di kamar Idjul bertiga mereka berbicara apa saja. Cekawood pun sudah mengeluarkan semua rasa ga enak di hatinya. Sekarang gudangnya sudah bersih dari penat ga menentu.
Wajah Cekawood mulai bersinar tanda tenang hati. Idjul dan Julian yang mendengarkan sesekali mengangguk tanda setuju. Keduanya hanya jadi pendengar setia. Hanya Idjul yang akhirnya mau bicara menyampaikan pandangannya kepada Cekawood.
"Saya sih melihat kamu seperti apa adanya. Kamu segala dilarang, sedangkan aku serba boleh asal bilang baik-baik ke ortu. Disini aku hanya menjadi teman semalam yang mudah-mudhan menyenangkan. Kamu bisa kapan saja singgah lagi di sini. Ortu aku menerima kalian", paparnya.
"Sikap mu itu harus diubah, ga bagus buat diri sendiri. Aku bakal ditanyain sekolah, karena ortu Julian kasih kabar ke ortu mu kalau kalian menginap di rumah ku. Aku mesti jawab apa sama mereka !". Idjul bersikap membela Cekawood namun memberikan pandangan kedepannya agar bahagia diri sendiri maupun ortunya.
"Iya tuh Cekawood dengerin kata-katanya. Dia benar. Ente kudu cepat berubah. Kesempatan hidup masih panjang. Ane hanya kasihan saja ama elu saja makanya guwe ngikut ga banyak bacot", Julian pun akhirnya bicara menyampaikan pandangannya. Gaya Betawi yang kental karena keduanya, baik Cekawood maupun Julian berbahasa daerah Betawi.
Cekawood mengangguk perlahan tanda setuju. Meski dalam hatinya masih ragu tapi dia memutuskan untuk menerima usul temanya sementara ini.
=================================================================================
Pak Subhan Syukri menyimak dengan seksama apa yang dipaparkan oleh Idjul. Sudah hampir dua jam pelajaran keduanya duduk.
"Pak, itu yang saya alami bersama Cekawood dan Julian. Minggu siang mereka pulang, bergerak menuju rumah masing-masing. Terakhir saya cek keberadaan mereka, Â sudah sampai Purwakarta. Selebihnya saya tidak tahu", cerita Idjul.