Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pangeran Cekawood Part 3: Subhan-Sherlock holmes- Syukri Investigasi

3 September 2022   20:30 Diperbarui: 3 September 2022   20:44 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Idjul dengan hati-hati sekali menuturkan kejadian yang dialaminya. Cekawood bersama temannya yang bernama Julian memang bertamu ke rumahnya. Mereka bermain bahkan menginap dua semalam.

 "Djul kita cari tempat minum kopi dulu ya. Saya pengen tahu suasana agak malam di sini", ajak Cekawood.

"Nanti lah agak malam dikit ya. Sekarang kita muter-muter saja dulu, kalian baru pertama kali kesini kan ?", jelas Idjul sambil terus mengendarai motor menyusuri jalan pedesaan Majalaya.

Sehubungan sekitar Majalaya sudah mulai malam, lalu lintas di jalan pun terlihat lebih sepi dibandingkan hari-hari biasa. Dua motor bersebelahan pun mengelilingi indahnya malam Minggu di daerah yang baru dikunjunginya. Cekawood dan Julian sangat menikmati suasana. Keduanya berbahagia di atas motor menjelajah Majalaya di malam hari.

Sesuai kesepakatan mereka pun tiba di sebuah kedai kopi. Nuansa kekinian, semarak  lampu menghiasi lokasi. Kursi dan meja kecil yang memang hanya untuk bertiga atau berempat sangat cocok, ditata dengan gaya millenial. Aroma kopi menyergap mereka sehingga diputuskan untuk agak lama di kedai itu.

Tiga cangkir kopi Espresso mereka pesan, tidak memesan makanan karena masih pada kenyang. Maklum para remaja laki-laki yang ogah rugi dengan jumlah uang yang besar dalam hal jajan.

Mereka menikmati suasana malam Minggu di kedai kopi. Sayup-sayup lagu dari album Yura, menemani para pengunjung yang datang.

Udara malam yang dingin tidak menyurutkan niat mereka untuk berbincang kembali di rumah. Dua motor kembali menuju ke rumah Idjul. Deru suara kanlpot mengiringi mereka di perjalanan. Sepi malam itu menjadi lebih ramai karena bunyi kanlpot.

Sesampainya di rumah Idjul mereka kembali ngobrol. Giliran Cekawood yang banyak bicara. Ada segudang kisah yang dia simpan di hatinya. Kamar Idjul yang berada di lantai 2 yang menghadap taman menjadi pilihan mereka. Lebih piravcy katanya.

Sahabatnya malam ini malah mau mendengarkannya dengan senang hati.

"Jujur aku main seperti ini ga bakalan diizinkan ortu. Makanya aku matikan HP. Berbohong kepada mereka aku lakukan karena aku mau main jauh", paparnya seolah tak terbendung lagi. Gudangya sudah kepenuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun