Jika tidak ada kejutan dan perlawanan luar biasa, Vuhledar akan jatuh dalam beberapa hari saja.
Setelah Vuhledar dikuasai, Rusia akan membuat strategi pergerakan dari arah timur ke barat atau dari Vuhledar ke arah Prokovsk yaitu sebuah kota strategis yang telah menjadi pusat distribusi ke berbagai penjuru fron timur dan utara selama ini.
Front pertempuran di sekitar Prokovsk sendiri kini kota itu hanya berjarak 9 km dari garis terdepan posisi Rusia dari arah timur. Apabila Pokrovsk dapat dikuasai maka Rusia diperkirakan akan mengarah ke Vuhledar.
Sementara itu apabila Vuhledar sudah dikuasai, Rusia akan mengarah ke Prokovska, mengepung dari belakang kota tersebut dan desa-desa yang berada sebelum mencapai Pokrovska (dari arah Vuhledar).
Strategi ini secara teoritis memudahkan pasukan Rusia bergerak dari arah timur dalam rentang antara Vuhledar dengan Pokrovska (sejauh 47 km).
Jika garis ini dapat terhubung maka secara geografis adalah kawasan terbuka dan dikelilingi sungai-sungai dan danau-danau kecil. Jarak satu kota dengan lainnya antara Vuhledar dengan Pokrovska relatif renggang sehingga dapat menjadi benteng pertahanan kuat Rusia dalam mengantisipasi serangan darat Ukraina jika ingin counter attack di masa akan datang.
Tampaknya kini Vuhledar tinggal menunggu waktu jatuh ke tangan Rusia. Jika itu terjadi itu adalah sebuah kemenangan ganda. Pertama, setidaknya telah mengobati dendam akibat kekalahan beruntun di sana. Ke dua telah mampu menguasai benteng paling berdarah. Satu diantara sekian benteng paling bandel yang pernah ada selama perang Ukraina (tersisa satu lagi Cashiv Yar).
Di sisi lain, Ukraina juga merasa menang karena telah mempertontonkan atraksi heroik nyata. Sebuah kota kecil telah menjadi tempat paling mematikan walaupun dijaga oleh tentara seadanya dan peralatan secukupnya.
Selain itu mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kawasan ukraina lainnya yang ingin mencontoh heroisme petarung Ukraina melawan Rusia.
Kini "the most stubborn fortress" itu tinggal puing, debu dan pepohonan yang mengering. Di beberapa sudut tergolek mayat tentara yang gosong dan mengering diselimuti asap. Sejumlah rongsokan kendaraan tempur terpaku membisu setelah jadi saksi kerasnya pertempuran.