Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Daya Tahan Rusia Kembali Diuji dalam Battle Kursk Jilid 2

13 Agustus 2024   16:54 Diperbarui: 13 Agustus 2024   17:11 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Rusia berbatasan langsung dengan 18 negara, yaitu AS, Azebaijan, Belarus, China, Estonia, Finlandia, Georgia, Jepang, Kazhksatan, Korea Utara, Latvia, Lithuania, Mongolia, Norwegia dan Ukraina.

Total Panjang lintasan perbatasan Rusia dengan negara tetangganya yang diakui dunia internasional adalah 20.407 km, termasuk perbatasan darat dengan Ukraina yang diakui dunia internasional sepanjang 1.974 km.

Tugas dan tanggung jawab menjaga seluruh perbatasan darat dan laut RUSIA adalah tugas seluruh tentara Rusia namun secara khusus  diserrahkan pada Frederal Security Service (FSB).yang secara langsung berada di bawah perintah dan pengawasan Presiden Rusia.

Tidak jelas berapa sesungguhnya jumlah personal FSB untuk mengkover seluruh perbatasan darat dan laut Rusia dengan tetangganya. Namun berdasarkan sumber di atas, setidaknya 170 ribu personal FSB setidaknya terdata pada tahun 2017.

Kemungkinan besar telah terjadi peningkatan signifikan seiring dengan eskalasi perang Ukraina-Rusia juga terus meningkat, khususnya sejak 24 Februari 2022.

Jika FSB kini memiliki 300 ribu personal dan seluruhnya ditempatkan di garis perbatasan maka penempatan rata-rata secara matematis adalah 15 orang per kilometer atau 7-8 orang per 500 meter.

Jelas sekali pasti terdapat celah-celah lokasi yang ringkih yang telah dipantau secara seksama oleh dron pengintai dan patroli Ukraina dukungan barat.

Laporan Russian non-military security forces 2017. Source : info.publicintelligence.net/DIA-RussiaMilitaryPower2017.pdf
Laporan Russian non-military security forces 2017. Source : info.publicintelligence.net/DIA-RussiaMilitaryPower2017.pdf

Tak ayal lagi kawasan perbatasan yang rentan tersebut menjadi incaran. Beberapa kali Ukraina mengirim penyelinap diantara hutan Karkhiv dan Sumy kawasan perbatasan Rusia paling rentan di sana.

Peristiwa dramatis penyusupan, Diversion Reconnaissance Group (DRG) ke perbatasan hutan Belgorod oblas pada tahun lalu masih membekas hingga kini ketika sekelompok DRG Ukraina  mencapai kota Grayvoron meskipun seminggu kemudian berhasil ditaklukkan pasukan bala bantuan Rusia di desa terluar tersebut.

Kemudian beberapa kali penyusup Ukraina menerobos perbatasan hutan Kramatosk antara Karkhiv dan Sumy.

Pintu perbatasan Belgorod telah disusupi dua kali sedangkan perbatasan Sudzha kini telah benar-benar meninggalkan luka mendalam Rusia di kawasan tersebut.

Rentannya titik-titik perbatasan antara Sumy dan Karkhiv telah pernah penulis tuliskan artikel sebelumnya.

Kekhawatiran itu akhirnya benar-benar terjadi. Rencana serangan atau invasi ke Kursk telah diatur sedemikian sejak pertengahan Juli melalui tindakan pengamatan dan patrol dron serta satelit berulang kali.

Sumber Google Map. Dokumentasi penulis, abanggeutanyo
Sumber Google Map. Dokumentasi penulis, abanggeutanyo

Titik kumpul penyerang Ukrain barada di kota kecil Yunikovka(Sumy), hanya terpaut 6 km ke pintu perbatasan Sudzha.

Titik kumpul lainnya di desa Zuravka, tidak jauh dari Yunikovka (Sumy). Desa Zuravka ini hanya 1,5 km ke desa terluar Rusia, yakni Nikolaevo Darino yang menjadi target potensial (menurut pengakuan salah seorang petempur Uraina yang tertangkap pada 12 Agustus 2024).

Pada 6 Agustus 2024, pukul 08.00 waktu setempat, pasukan Ukraina bergerak secara parsial, berbagi serangan. Satu kelompok berkekuatan lebih kurang 700 orang masuk desa Rusia yaitu Nikolaevo Darino hanya 1,5 km dari desa Ukraina (Zhuravka).

Satu kelompok lagi berkekuatan kira-kira 300 personil bergerak dari desa Ukraina (Yunikovka) ke pintu perbatasan Gegolevka (Rusia).

Berkekuatan 11 Tank, 20 kendaraan tempur termasuk pengangkut personal Max Pro dan Bradley pasukan Ukraina tidak mendapat perlawan menerabas pos penjagaan.

Pintu perbatasan yang dijaga segelintir cadet-cadet muda FSB dan kesatuan lainnya itu tidak cukup seimbang menahan gempuran pasukan Ukraina  yang disupport oleh 700 pasukan yang masuk dari hutan di desa Nikolevo Darino (Kursk).

Pada pukul 18.00 sore, batalion Akhmat (Rusia) yang lebih dahulu tiba di sana berusaha meredam laju pasukan Ukraina. Beberapa diantara mereka yang tidak menduga pasukan Ukraina telah duluan bersembunyi di sana malah tertangakp.

Sebagian besar pasukan Ukraina memang bertahan di hutan-hutan Malaya Loknya dan sekitarnya bertugas memayungi pasukan Ukraina dengan tembakan arteleri ke garis depan dan menyiapkan anti serangan udara untuk membuka akses temannya yang maju ke Sudhza .

Selain memayungi temannya yang menusuk ke kota Sudzha mereka juga  ekspansi ke depan menghadang bala bantuan darat Rusia yang datang dari arah kota Kursk.

Peranan kelompok besar tersebut sangat strategis, mereka mampu meringkus pasukan Rusia yang tidak menduga keberadaan pasukan penyusup yang telah menguasai desa-desa dan hutan di luar kota Sudhza tersebut.

Rotasi personil terjadi dari sini sehingga pasukan Ukraina seperti tidak kehabisan amunisi dan personil guna mengepung kota penyuplai gas ke daratan Eropa tersebut.

Jelas sekali keberhasilan Ukraina kali ini sangat didominasi oleh tim yang memayungi dari desa Nikolevo Darino.

Menurut informasi seorang komandan dengan nama panggilan "Alex" dalam serangan tersebut, hingga 7 Agustus mereka berhasil menangkap (POW) pasukan Rusia sebanyak 300 orang. Sementara itu invasi tersebut Ukraina berhasil menguasai sepanjang 45 km wilayah Rusia dengan kedalaman rata-rata 16 km.

Meski mengalami kekalahan di sana, cepat atau lambat perlawanan counter attack Rusia secara akurat dan signifikan pasti terjadi. sebagaimana telah dibuktikan pada pertempuran Kursk jilid 1 pada PD-2 saat UNi Soviet mengalahkan dan mengusir Nazi Jerman dari Kursk ke kawasan Ukraina  dalam pertempuran 5 Juli - 23 Agustus 1945.

Faktanya mulai terlihat. Pada 10 Agustus 2024 Rusia mengirimkan Grup Aida dan PMC Wagner dan menambah battalion Akhmat guna memberikan perlawanan.

Meskipun beberapa personal Akhmat berhasil ditangkap di luar kota Sudhza namun kehadiran 3 kelompok tersebut berhasil meredam gerak maju pasukan Ukraina ke kawasan lain.

Tampaknya Rusia sedang menerapkan strategi memotong jalur logistik. Rusia berusaha memisahkan pasukan Ukraina yang menguasai kota tersebut dengan pasukan pendukung yang bermarkas di sekitar desa-desa di depan Malaya Loknya sekitarnya.

Di sisi lain, pasukan Ukraina juga mengalami kerugian materi dan jiwa yang besar. Hampir separuh penyerang disebutkan tewas dan belasan tank dan kendaraan tempur aneka tipe telah dihancurkan.

Beberapa pasukan Ukraina juga ditahan oleh Rusia. Menurut pasukan Ukraina yang berhasil ditangkap (POW) memberi bocoran bahwa pasukan barat yang terlibat dalam invasi ke Kursk (Rusia) terdapat ratusan pasukan dari Polandia, Inggris, Perancis dan sisanya dari Ukraina dan Lithuania.

POW lainnya menceritakan bagaimana serangan invasi Ukraina ke Rusia tersebut berjalan sebagaimana disebutkan di atas.

Belum jelas kapan Rusia dapat Kembali merebut Kembali seluruh wilayahnya mengingat Ukraina sedang berusaha memasok pasukannya ke sektor lain, lagi dari sektor desa Garyvoron (Belgorod).

Mungkinkah Rusia mampu mengembalikan tanahnya yang dirampas Ukraina atau Ukraina akan menjadikan kemenangan ini sebagai alat tawar menawar dengan wilayahnya yang telah dicaplok Rusia, apalagi  jika Ukraina mampu menerobos ke ibukota Kursk?

Kekhawatiran mendalam kini melanda Rusia jika Ukraina mampu menerobos kota tersebut lalu menguasai Kursk Nuclear Power Plant (NPP) yang berada di tepi danau Kursk, 40 Km dari kota Kursk menjadi pukulan telak bagi Rusia.

Rusia pasti akan diam begitu saja. Rusia pasti melawan lebih ganas dari Invasi Kursk jilid 1 dalam PD-2 agar tidak berada pada posisi tawar menawar seperti itu.

Namun yang lebih penting diperhatikan tampaknya adalah tentang tugas menjaga perbatasan. Apakah Rusia akan tetap mempercayakan pada cadet-cadet muda FSB yang tergolong non military force atau mengubah posisi keberadaan FSB menjadi setara militer  dengan segala pertimbangan termasuk finansial dan koordinasinya.

Tapi sampai kapankah itu terjadi? Mari ktia Simak perkembangannya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun