Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Daya Tahan Rusia Kembali Diuji dalam Battle Kursk Jilid 2

13 Agustus 2024   16:54 Diperbarui: 13 Agustus 2024   17:11 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, pasukan Ukraina juga mengalami kerugian materi dan jiwa yang besar. Hampir separuh penyerang disebutkan tewas dan belasan tank dan kendaraan tempur aneka tipe telah dihancurkan.

Beberapa pasukan Ukraina juga ditahan oleh Rusia. Menurut pasukan Ukraina yang berhasil ditangkap (POW) memberi bocoran bahwa pasukan barat yang terlibat dalam invasi ke Kursk (Rusia) terdapat ratusan pasukan dari Polandia, Inggris, Perancis dan sisanya dari Ukraina dan Lithuania.

POW lainnya menceritakan bagaimana serangan invasi Ukraina ke Rusia tersebut berjalan sebagaimana disebutkan di atas.

Belum jelas kapan Rusia dapat Kembali merebut Kembali seluruh wilayahnya mengingat Ukraina sedang berusaha memasok pasukannya ke sektor lain, lagi dari sektor desa Garyvoron (Belgorod).

Mungkinkah Rusia mampu mengembalikan tanahnya yang dirampas Ukraina atau Ukraina akan menjadikan kemenangan ini sebagai alat tawar menawar dengan wilayahnya yang telah dicaplok Rusia, apalagi  jika Ukraina mampu menerobos ke ibukota Kursk?

Kekhawatiran mendalam kini melanda Rusia jika Ukraina mampu menerobos kota tersebut lalu menguasai Kursk Nuclear Power Plant (NPP) yang berada di tepi danau Kursk, 40 Km dari kota Kursk menjadi pukulan telak bagi Rusia.

Rusia pasti akan diam begitu saja. Rusia pasti melawan lebih ganas dari Invasi Kursk jilid 1 dalam PD-2 agar tidak berada pada posisi tawar menawar seperti itu.

Namun yang lebih penting diperhatikan tampaknya adalah tentang tugas menjaga perbatasan. Apakah Rusia akan tetap mempercayakan pada cadet-cadet muda FSB yang tergolong non military force atau mengubah posisi keberadaan FSB menjadi setara militer  dengan segala pertimbangan termasuk finansial dan koordinasinya.

Tapi sampai kapankah itu terjadi? Mari ktia Simak perkembangannya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun